Pages - Menu

West Papuan in Genocide by Indonesian

Friday, 24 April 2020

TPNPB Bertanggungjawab Atas Penembakan Mobil Freeport Di Mile 60 Tembagapura Pada 24 April 2020

Photo Pimpinan Kmando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (pi doc TPNPB, 2020)

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 25 April 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajemen Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi yang mana telah dikonfirmasi bahwa TPNPB dibawah Pimpinan KELAMBUA WAKER”, telah berhasil tembak Tiga Kendaraan Trailer Milik Freeport di Mile 60, di areal Perusahaan Milik Amerika di wilayah Tembagpaura-Papua pada Tanggal 24 April 2020.  

Untuk dikethauinya bahwa “Kelambua Waker” adalah Pimpinan TPNPB dari KODAP 33 Beoga, Kabupaten Puncak Papua.

Serangan ini telah dilakukan pada hari Jumat tanggal 24 April 2020, pukul 09:30, pagi waktu Papua. Dalam hal serangan ini, Kelambua Waker melaporkan via telpon dan mengatakan bahwa dia dengan pasukan nya yang serang mobil Perusahaan Freeport di mile 60, Tembagapura Papua. 

Dalam hal serangan ini juga, Mayjen Lekagak Telenggen selaku Komandan Operasi Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengatakan bahwa Pimpinan TPNPB-OPM bertanggungjawab atas serangan ini. 

Lekagak juga mengatakan bahwa Tujuan TPNPB-OPM yang selalu lakukan serangan di areal Freeport di Tembagapura  sangat jelas, yaitu PT.FREEPORT INDONESIA milik Amerika Serikat ini segera berhenti operasi dan tutup sampai Papua Merdeka Penuh dari tanggan Pemerintah Kolonial Republik Indonesia.

Lekagak menmbahkan bahwa Kami TPNPB sudah menawarkan kepada indonesia, sesuai dengan permintaan sekjen PBB bahwa perang harus berhenti untuk Sementara dan seluruh dunia harus focus perang virus corona, tetapi Pimpinan militer indonesia tidak mau dengar jadi kami tetap serang Pasukan Keamanan Indonesia di Areal Freeport. 

Dan ingat bahwa kami TPNPB lakukan serangan terhadap Kendaran Milik Perusahaan Freeport, karena semua kendaraan itu digunakan Oleh Pasukan Keamanan Indonesia. Jadi target kami sangat jelas. 

Berikut laporan Konfirmasi dengan Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Mayjen Lekagak Telenggen via telp seluler:

Lekagak Telenggen: Kejadian itu benar, dan telah dilakukan tadi pagi dari pukul 9:30 sampai Pukul 11:30 telah dilakukan kontak Senjata antara Pasukan TPNPB-OPM dan pasukan Keamanan Indonesia. 

Saya sudah instruksikan  bahwa Perang TPNPB di areal Freeport Indonesia tidak akan berhenti sampai TUTUP Perusahaan Emas Freeport Milik Amerika di Tembagapura, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Negara Pemerintah Kolonial Republik Indonesia. 

Dengan demikian, maka saya selaku Komandan Operasi umum TPNPB se Tanah Papua memberikan Peringatan Kepada:

1.     Mulai hari ini Tanggal 24 April 2020 Karyawan Freeport  Asal Suku Papua yang terutama Suku Ndugama, Suku Lani, Suku Damal, Suku Amungme,  Suku Mee segera tinggalkan Areal Freeport di Tembagapura dan harus pulang Jalan kaki dari Tembagapura ke Timika;
2.     Pemerintah Amerika Serikat Segera Hentikan operasi  PT. Freeport Indonesia di saat dunia di landa pandemic Covi19 ini;
3.     Pemerintah Indonesia segera bertanggungjawab atas Operasi Militer di Papua termasuk di Tembagapura, yang mana telah dan sedang dilakukan oleh Pasukan Keamanan Indonesia. Mengapa? Karena Pasukan Keamanan Indonesia dengan brutal membantai atau membunuh masyrakat civil di Weilayah Timika, Tembagapura, Intan jaya, Puncak Papua, Ndugama dan Pegunungan Bintang;
4.     Dan kami juga mendesak kepada Sekjen PBB agar segera memberikan sangsi kepada Pemerintah Indonesia, karena Indonesia melanggar Instruksi Sekjen PBB tentnag larangan Perang pada saat Covid-19.  

Demikian laporan langsung dari Komandan Operasi umum TPNPB se Tanah Papua, Mayjen Lekagak Telenggen dari Tembagapura-Papua.

Berdasarkan Protokol Manajemen TPNPB, Markas Pusat memiliki hak untuk mengumumkan laporan ini ke publik guna dikethaui oleh semua pihak. Dan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB bertanggungjawab atas laporan ini, dan dapat diumumkan oleh Jubir KOMNAS TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom.

 publish by admin

No comments:

Post a Comment