Pages - Menu

West Papuan in Genocide by Indonesian

Friday, 26 February 2016

Selama Kunjungan Kerja Ketua MSG Manasseh Sogavare ke Negara Anggota MSG Selalu Membahas Issues Papua

Selama Kunjungan Kerja Ketua MSG Manasseh Sogavare ke Negara Anggota MSG Selalu Membahas Issues Papua

Ketua Melanesia Sperhead Group (MSG) yang juga Perdana Menteri Solomon Islands Manasseh Sogavare, telah menjadwalkan Tour ke seluruh Negara-negara Anggota MSG. salah satunya Indonesia. Untuk membahas Isu-isu yang ada dalam internal MSG termasuk Masalah West Papua.

Dalam Tour ini Ia juga telah menjadwalkan untuk berangkat ke Jakarta menemui Presiden RI Joko Widodo, sebagai Anggota Asosiasi MSG namun Indonesia Menolaknya.

Dalam perjalanan Tournya Manasye Sogavare telah mengunjungi Vanuatu pada18/2/2016, sudah bertemu dengan PM Vanuatu Charlot Salwai di Ibuka Port Villa. Dalam pertemuan dengan PM Vanuatu yang baru, telah membahas beberapa agenda termasuk masalah West Papua.

Selanjutnya Sogavare juga telah melakukan Tour ke Kannaki (New Kaledonia), dan bertemu dengan ketua partai oposisi kemerdekaan Kannaki (New Caledonia), Victor Tutugoro beberapa waktu lalu. Ketua MSG Manasseh Sogavare bersama Victor Tutugoro telah membahas isu Papua, dan Viktor Tutugoro menyampaikan kepada ketua MSG bahwa dirinya bersama FLNKS tetap mendukung perjuang Bangsa Papua Melanesia untuk memperoleh Hal Politik Menentukan Nasib Sendiri atau Merdeka Penuh dari Indonesia.

Sesudah kunjungan di Kaledonia Baru pada tanggal 24/02/2016 Ketua MGS terbang ke Papua New Guinea PNG, pada hari itu juga telah bertemu dengan Menlu Papua New Guinea, hari berikutnya 25/02/20016 Kemarin telah bertemu dengan Perdana menteri PNG Peter O'Neill.

Dalam pertemuannya mereka membahas isu-isu terkait internal MSG, juga untuk korban Cyclone Winston di FIJI dan juga Masalah Papua Barat.

Perdana Menteri Papua Neginie Peter O'Neill mengatakan isu Papua Barat, dari provinsi di Indonesia itu telah kami bahas.

Menurut O'Neil "Sebagai Perdana Menteri Papua New Guinea, dan saat ini sebagai Ketua PIF (Pasicif Island Forum, saya mempertahankan dialog dengan Pemerintah Indonesia dan dengan Presiden Joko Widodo.

"Kami akan terus dialog ini dengan sikap yang sopan dengan fokus pada membangun saling pengertian dalam hubungannya dengan keselamatan dan keamanan jutaan Saudara-saudari kami Melanesia dan saudara kami di seluruh perbatasan kami.". Lihat:postcourier edisi 25 Februari 2016.

Catatan:

Berhubungan dengan hal ini, Anggota Parliament Solomon Islands dari Provinsi West (Derrick R Manuari) mengeluarkan pernyataan tegas bahwa jikan Indonesia tidak mau berdialog dengan wakil bangsa Papua Melanesia (ULMWP), yang dimediasi oleh MSG, maka lebih bagus Indonesia harus dikeluarkan dari Froum MSG atau akan diusir dari keanggotaan MSG.

Pernyataan ini dikeluarkan melalui media massa, yang terutama telah dimuat di Koran Harian Solomon Star dan The Islands Sun di Honiara pada hari Kamis tanggal 25 Feberuari 2016.

Pengamatan kami bahwa saudara-saudari kami dari Negara-negara Melanesia, telah mengetahui dengan baik dan jelas atas penderitaan Bangsa Papua Melanesia di tangan Pemerintah Colonial Indonesia, dimana bangsa Papua sangat menderita akibat kebrutalan Aparat Keamanan Indonesia.

Hal ini menjadi nyata dan terang di mata saudara-saudari kami di seluruh wilayah Melanesia, dan oleh karena itu Pemerintah dan Rakyat Solomon Islands dan juga Pemerintah dan Rakyat Vanuatu bersama FLNKS Kannaki (New Caledonia) tetap mendukung Perjuangan Bangsa Papua untuk Merdeka Penuh.

Oleh karena itu, kami harap dan mohon kepada Rakyat Bangsa Papua Barat bersama Pejuang Papua Merdeka dari berbagai elemen segera mengambil sikap sekarang juga dan melakukan perlawanan penuh.

Kami juga sampaikan kepada semua orang Papua yang telah dan sedang menjadi pegawai Negeri Sipil di dalam Pemerintahan Colonial Republik Indonesia, agar turut serta mendukung perjuangan bangsa Papua Barat.

Karena setelah kami merdeka dari Indonesia, anda yang kerja dengan Indonesia juga akan kerja di Pemerintahan Bangsa Papua setelah merdeka. Itu sebabnya kami pesan bahwa anda yang merasa diri menjadi pegawai Pemerintah Colonial Republik Indonesia, segera mengambil sikap dan keputusan untuk mengikut Papua.

Jika anda tidak mempunyai kepedulian, maka setelah merdeka anda mau ke Indonesia atau kemana? Kita buka memprovokasi, melainkan memberingatkan supaya tahu diri. Ini tugas kami sebaga pembelah HAM Bangsa Papua Barat. Demikian pesan Pejuang Papua Merdeka, semoga menjadi perhatian oleh kita semua.

Liputan berita terkini silakan click pada link dibawa ini:

http://www.solomonstarnews.com/news/national/9640-president-joko-widodo-refused-to-meet-

Publishing by,
Sebby Sambom 
An Independence Activist of West Papua
Former West Papuan politcal Prisoner

No comments:

Post a Comment