Powered By Blogger

Sunday 6 October 2019

Perang Antara TPNPB-OPM dan Pasukan Militer Indonesia Di ILLAGA Sedang Berlangsung Sampai Detik Ini

Ini adalah Bukti photo Operasi Militer yang massive sedang dilakukan di ILAGA, Kabupaten Puncak Papua Oleh Pasukan Militer dan Polisi Indonesia dan hal ini luput dari pandauan Medias. Photo documen TPNPB-OPM 2 October 2019

Siaran Pers KOMNAS TPNPB-OPM Per 6 October 2019

TPNPBNEWS: Laporan via Telp  oleh Pangglima TPNPB KODAP sinak Bridgen Militer Murib  kepada Manajemen KOMNAS TPNPB-OPM pada Tanggal 2 October 2019 pada pukul 10:55 pagi dari Ilaga, Kabupaten Puncak Papua via Staff.  

Dan ini adalah laporan perang selama Satu minggu yaitu dari sejak Tanggal 23 September 2019 sampai Tanggal 5 October 2019

Ditunjukan kepada Jubir  TPNPB-OPM bahwa harus dan segera umumkan kepada  dunia internasional  dan nasional bahwa, di Kabupaten Puncak Papua di Ilaga perang bersenjata sedang berlangsung, yaitu Antara Pasukan TPNPB-OPM dan Pasukan Militer dan Polisi Indonesia. 

Oleh karena itu laporan ini harussegera disampaikan kepada Masyarakat Internasional dan juga kepada masyarakat Indonesia secara national, agar hal ini menjadi perhatian oleh semua pihak. 

Ada pun kunci poin Pernyataan TPNPB-OPM dalam laporan tentang situasi di Ilaga, Kabupaten Puncak Papua  adalah sebagai berikut: 

1, Perang Antara pasukan TPNPB-OPM dan Pasukan Militer dan Polisi Indonesia di Ilaga Kabupaten Puncak Papua sampai  hari ini sedang berlansung, dan  kami ada perang  melawan Ribuan militer indonesia yaitu  TNI POLRI, dan DETASEMEN 88 juga KOPASUS di kota Ilaga Kabupaten Puncak Papua;
2. Perlawanan yang telah dan sedang dilakukan Oleh pasukan TPNPB-OPM adalah Hanya bertujuan Papua merdeka, Oleh karena itu Kami TPNPB-OPM Minta kepada orang indonesia harus angkat kali dari Teritorial West Papua yaitu dari sorong sempai samari, karena ini tanah kami;
3. Beberapa anggota  TNI/POLRI kami sudah tembak  dan apa yang terjadi di Ilaga Kabupaten Puncak Papua kami siap bertanggung jawab;
4. Bupati Kabupaten Puncak Ilaga  Wilem  Wandik  yang  jadi  Panglima TNI/POLRI di Ilaga dan kemudian peritakan perang dengan TPNPB-OPM di Ilaga, Oleh karena itu TPNPB-OPM berikan Peringatan Keras kepada Bupati Kabupaten Puncak Papua Wilem Wandik;
5. Perang tidak akan berkhir, tetap kamiTPNPB-OPM akan perang terus lawan Pendudukan Militer Kolonial Indonesia di Papua sampai  PAPUA MERDEKA Penuh, dan kami perang  bukan untuk makan minum  atau meminta uang kepada Indonesia, tetapi kamiperang Hanya untuk Papua merdeka. 

Silakan ikuti laporan melalui rekaman suara Panglima TPNPB KODAP Sinak Bridgen Militer Murib dibawah ini: Click disini, Bupati Kabupatena Puncak Papua Wilem Wandik Tawar TPNPB OPM Dengan Uang Tutup Mulut 

Laporan Tanggal 3 October 2019 Oleh Activists Papua dari Ilaga tentang Perang Antara pasukan TPNPB-OPM dan Pasukan Militer Indonesia di Ilaga, Kabupaten Puncak  Papua bahwa benar-benar darurat militet. 

Dalam laporan ini menggambarkan bahwa di Ilaga Kabupaten Puncak Papua dalam situasi darurat Militer dan TNI/POLRI   sedang melakukan aksi pengejaran untuk memburuh pimpinan dan anggota TPNPB-OPM di Ilaga. 

Activists juga melaporkan bahwa Papua zona darurat militer,   dari dulu sampai hari ini indonesia mengumumkan di media-media itu penuh dengan rekayasa dan penipuan.

Mengapa? Karena yang sesungguhnya  di media kolonial itu semua bohon besar, realita dilapangan dan fakta membuktikan bahwa aksi Militer dan Polisi Indonesia di Ilaga sangat brutal dan membabi buta.

Hal ini telah dan sedang dilakukan oleh Pasukan Militer dan Polisi Indonesia di Ilaga, Kabupaten Puncak Papua, dan fakat lain membuktikan bahwa rumah-rumah penduduk asli Papua dibakar dan juga ternak peliharaan masyarakat yaitu babi-babi dibunuh oleh Aparat militer dan Polisi kolonial Indonesia. Ini benar-benar biadab. 

Dengan melihat kebiadaban Militer dan Polisi Indonesia ini, maka kami rakyat bangsa West Papua   dan TPNPB-OPM  menuntut Hak Penetuan Nasib Sendiri atau Papua merdeka,  seperti bangsa- bangsa  lain dimuka bumi. 

Situasi yang terjadi di Ilaga, Kabupaten Puncak Papua zona darurat militer dan oleh karena itu  perlu intervensi PBB atas situasi konflik Perang yang mengakibatkan crisis kemanusiaan di Papua. 

Demikian laporan Activists Papua dari Ilaga, kabupaten Puncak Papua. Bagian ini telah dilaporkan oleh Activists  Pembelah HAM Papua. 

PNPBNEWS: Laporan Resmi hari ini tanggal 4 October 2019, Dan dilaporkan langsung Oleh Panglima TPNPB Kodap Sinak  Bridgen Militer Murib kepada Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM. 

Dilaporkan bahwa kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM dari 4 KODAP di Wilayah Pegunungan Tengah Papua serta Komadan Operasi Umum Setanah Papua Mayjen Lekagak Telenggen dengan Pasukanya, saat ini Kami mengepung Pasukan TNI/POLRI di Ilaga Ibu  Kota Kabupaten Puncak Papua.

Menurut Militer Murib saat memberikan laporan kepada Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM bahwa kami perang  dari tanggal 23 September 2019 sampai hari ini tanggal 4 Ok 2019, sedang melakukan perlawanan dengan Pasukan Militer dan Polisi Indonesia di Ilaga, Kabupaten Puncak Papua. 

Dan masyarakat sipil di Kota Ilaga sudah dikeluarkan dari arena Perang, namun TNI/Polri tidak bebas keluar dari Rumah karena kami Ada jaga ketat kata Militer Murib melalui telp selulernya dari Ilaga, Papua. 

Bridgen Militer Murib juga menmbahkan bahwa Pasukan TNI/POLRI tidak mau keluar Rumah, karena kami masih jaga di Kota. Demikian laporan dari Ilaga, Kabupaten Puncak Papua. 

Diteruskan kepada semua journalis dan juga ditunjukan kepada para pekerja HAM di seluruh dunia Oleh Jubir KOMNAS TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom. 
Photo Ini adalah bukti intimidasi Oleh Militer dan Polisi Indonesia terhadap orang Asli Papua di ILAGA, Kabupaten Puncak Papua, dan operasi MIliter yang massive, tapi Media pungkam (pic doc TPNPB-OPM per 2 October 2019)
Publish by Admin

3 comments:

  1. Tuan seby sambom tidak sebodoh, penulis, dengan Gaya dialeg serta tutur kata, dalam memuat tulisan ini.

    ReplyDelete
  2. NKRI dari sejak Tahun 61 memiliki tanah Papua bukan SDM tapi Tanah

    ReplyDelete