Powered By Blogger

Tuesday, 31 March 2020

Aksi Penembakan Karyawan Freeport TPNPB Bertanggungjawab, Tapi Nyawa Korban Pemerintah Indonesia Yang Tanggungjawab

The Member of West Papua National Liberation Army of OPM, (pic document TPNPB)

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 31 Maret 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Tidak Peduli Entah Karyawan Freeport Kah  TPNPB Sudah Sampaikan Bahwa Freeport  Segera Tutup Operasi Kerja, karyawan mestinya harus tinggalkan kerja.

Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi yang mana telah dikonfirmasi bahwa Penembakan  di Kuala Kencana, Kabupaten Timika telah dilakukan Oleh TPNPB dibawah Pimpinan Gusby Waker dan Jhony Beanal. Gusby Waker adalah Komanda Operasi TPNPB KODAP XVIII Kemabu, Intan Jaya termasuk Wilayah Tembagapura, Papua. 

Dalam laporannya via telp seluler Gusby Waker mengatakan bahwa aksi Penembakan itu mereka yang lakukan, dan aksi itu merupakan pelaksanaa Perintah Operasi sesuai Deklarasi Perang TPNPB yang mana telah ditetapkan bahwa TPNPB akan lakukan serangan ke areal Perusahaan Emas Freeport, yaitu dari PortSite sampai di Grasberg. 

Dalam hal ini kami telah lakukan serangan terhadap Karyawan Freeport,  karena Kami sudah Minta kepada Manajemen Freeport untuk hentikan Operasi Penambangan namun mereka masih kerja terus maka kami serang. 

Dan kami adalah pemilik Emas di Gunung Nemangkawi, oleh karena itu kami anggap bahwa PT. Freeport dan Orang-Orang yang kerja di Perusahaan Freeport di Tembagapura adalah Perampok yang mana telah dan sedang mencuri hasil kekayaaan alam kami. Jadi apa salahnya kami bunuh karyawan Freeport? Katanya.

Mereka harus Mati sebgai Perampok dan pencuri yang jahat, karena 58 tahun mereka telah merampok dan mencuri  emas kami di Tembagapura, West Papua. Dan ini Pemikil Emas yang bertindak, Jadi mau slahkan siapa? 

Dan ini adalah tindakan nyata Pemilik Emas di Gunung Nemangkawi, di areal operasi PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, dengan tujuan Hanya Satu yaitu Tutup Operasi PT.Freeport Indonesia di Tembagapura dan kami harus bicara Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi Bangsa Papua. Mengapa? 

Karena akar masalah Papua adalah PT. Freeport Indonesia, yaitu demi kepentingan Emas di Tembagapura, maka Amerika serikat telah tekan PBB dan Belanda untuk Serahkan Administrasi Pemerintahan Papua Barat di serahkan kepada Indonesia. 

The TPNPB Responsible of Shooting Action to Freeport Employees But The Lives Victims is Indonesian Government Are Responsible


The West Papua National Liberation Army of OPM Troops (pic document TPNPB)
The Official Press Release of West Papua National Liberation Army as of March 31th, 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.

Do not Care whoms Freeport Employees or anyone, the West Papua National Liberation Army has been conveyed that Freeport Immediately Closes Operations, and employees should have to leave work.

Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an official report which has been confirmed that the shooting in Kuala Kencana, Timika Regency was carried out by the West Papua National Liberation Army under the Leadership of Gusby Waker and Jhony Beanal. Gusby Waker is the Operation Commander of TPNPB Kemabu region XVIII, in Intan Jaya including the Tembagapura Region of Papua.

In his report via cell phone Gusby Waker said that the shooting was carried out by them, and that the action was carried out in accordance with the TPNPB War Declaration which stipulated that the TPNPB would carry out attacks on the Freeport Gold Company area, from PortSite to Grasberg.

In this case we have carried out an attack on the Freeport Employees, because we have asked Freeport Management to stop the Mining Operations but they are still working so we attack.

And we are the owner of Gold in Mount Nemangkawi, therefore we consider that PT. Freeport and the people who work at the Freeport Company in Tembagapura are Rabbers who have stolen our natural resources. So what's wrong with killing Freeport employees? He said.

They must die as robbers and evil thieves, because 58th years they have robbed and stolen our golds in Tembagapura, West Papua. And this is the Golden Owner who is acting, So who are you going to give it to?

Monday, 30 March 2020

Sarangan Udara Militer Indonesia Telah Bombardir Markas TPNPB Ngalum Kupel Di Oksibil, Tapi Pasukan TPNPB Tangkap Bom Dan Mereka Aman


Photo Pangima TPNPB Ngalum Kupel Lamek Tablo Kiri Dan Wakil Panglima Enos O Kanan, (Pic TPNPB)

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 30 Maret 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi dari Pimpinan TPNPB Markas Ngalum Kupel pada tanggal 30 Maret 2020, yang isinya melaporkan bahwa Pasukan Keamanan Indonesia telah melakukan serangan Udara di Wilayah Pertahanan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di Markas Ngalum Kupel  di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang”, dan serangan udara Militer Indonesia ini tidak melukai Pasukan TPNPB-OPM.   

Dalam laporannya Pimpinan TPNPB Wilayah Ngalum Kupel melaporkan bahwa pada Tanggal 29 Maret 2020, sekitar pukul 14:00 Pasukan Militer Indonesia telah lakukan serangan Udara dengan menggunakan dua helicopter.

Dan dalam serangan Udara ini Militer Indonesia telah menjatuhkan 4 buah Bom, tapi Bom-bom itu tidak menghancurkan Markas TPNPB di Wilayah Pertahanan Ngalum Kupel, justrru Pasukan TPNPB telah tangkap sebuah BOM dengan bantuan kekuatan Tuhan melalui alam.

Pimpinan Militer dan Polisi Indonesia di Papua tidak mengakui Baku tembak Antara Pasukan TPNPB dan Militer Indonesia, tapi fakta di lapangan membenarkan adanya pertempuran sengit telah terjadi di Distrik Oksop Kaupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Saturday, 28 March 2020

Satu Anggota TNI Ditembak Mati Oleh Pasukan TPNPB Dan 4 Lainnya Mengalami Luka Tembak Di Oksibil-Papua

Ini adalah Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang Semarang sedang Perang lawan Pasukuan Kolonial Indonesia di Oksibil, kabupaten Pegunungan Bintang Papua, (Pic Doc TPNPB)

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 29 Maret 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi dari Pimpinan TPNPB Markas Ngalum Kupel pada tanggal 29 Maret 2020, yang isinya melaporkan bahwa Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Wilayah Ngalum Kupel telah berhasil tembak 5 anggota Pasukan Militer Indonesai d Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang”, dan salah Satu nya tewas terkena Peluru senjata Pasukan TPNPB-OPM.   

Dalam laporannya Pimpinan TPNPB Wilayah Ngalum Kupel melaporkan bahwa pada Tanggal 29 Maret 2020, pada pagi atau subuh sekita pukul 04:00 Pasukan TPNPB telah Baku tembak dengan Pasukan Keamanan Indonesia dan dalm Baku tembak ini Pasukan TPNPB berhasil tembak 5 anggota Militer Indonesi di Oksibil.

Dalam hal ini, Pimpinan TPNPB-OPM Ngalum Kupel yang bermarkas di Wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang mengatakan bahwa mereka bertanggungjawab atas Penembakan lima anggota TNI ini.

Laporan yang telah di Terima Manajemen Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dari Oksibil via SMS pada tanggal 29 Maret 2020 boleh ikuti dibawah ini:  
Tadi malam sekitar pukul 12:00, Pasukan Keamanan Indonesia telah didrop ke Wilayah Pertahanan TPNPB Ngalum Kupel dengan menggunakan 4 mobil Strada dan satu truk.

Setelah Pasukan Keamanan Indonesia tiba di daerah Pertahanan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, terjadi kontak senjata antara Pasukan TPNPB dan Pasukan Keamanan Indonesia.

Pimpinan TPNPB Ngalum Kupel Melaporkan lagi bahwa baku tembak telah berlangsung tadi pagi, dan Pasukan TPNPB-OPM tembak satu anggota TNI tewas dan 4 lainya mengalami luka tembak.

Dan mayat anggota TNI yang telah ditembak Pasukan TPNPB sedang otopsi di rumah sakit Oksibil saat in. Sementara perang berlangsung, dan laporan selanjutnya akan menyusul. 

A Member of Indonesian Military Were Shot Dead by TPNPB troops And 4 others Suffered Gunshot wounds in Oksibil-Papua

The troops of West Papua National Liberation Army of Ngalum Kupel Regional Command in Pegunungan Bintang regency of Papua Province, they was promised to fights against Indonesian invaders Seciruty Forces with demand of West Papuans right to Self determination (pic document TPNPB-OPM 2019)

An Official Press Release by the West Papua National Liberation Army as of March 29th, 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.

Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an official report from the Leaders of the TPNPB Ngalum Kupel Headquarters on March 29th, 2020, which contents "reported that the West Papua National Liberation Army Forces in the Ngalum Kupel Region had succeeded in firing 5 members of the Indonesian Military Forces in Oksibil, Pegunungan Bintang Regency ", and one of them was killed by a TPNPB-OPM forces bullet.

In its report by the West Papua National Liberation Army Leadership of the Ngalum Kupel Region reported that on March 29th, 2020, at 4:00 am in the morning the TPNPB had exchanged fires with the Indonesian Security Forces and in this firefighting the TPNPB had succeeded were shot 5 members of the Indonesian Military in Oksibil.

In this case, the Leaders of the Ngalum Kupel TPNPB-OPM which is based in the Pegunungan Bintang Regency said that they were responsible for the shooting of these five members of Indonesian Military.
Reports that have been received by the Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army from Oksibil via SMS on March 29th, 2020 may follow below:
Were shootout location in Oksibil, Papua

Last night around 12:00, the Indonesian Security Forces had been dropped into the Ngalum Kupel TPNPB Defense Area by using 4 Strada cars and one truck.

After the Indonesian Security Forces arrived in the West Papua National Liberation Army Defense area, there was an armed clash between the TPNPB Forces and the Indonesian Security Forces.

TPNPB leaders Ngalum Kupel Reported again that the shootout had taken place this morning, and the TPNPB-OPM forces shot one TNI member dead and 4 others had gunshots wounds.

And the dead body of a member of the Indonesian Military  who had been shot by the TPNPB forces was conducting an autopsy at the Oksibil hospital at this time. While the war is in progress, and subsequent reports will follow.

Wednesday, 25 March 2020

TPNPB Official Website Lunching on 47th Anniversary of TPNPB and Brief History of WPNLA Establishment


The West Papua National Liberation Army of OPM Official Website Lunching today on March 26th 2020, by Management
Establishment History of West Papua National Liberation Army (WPNLA) of OPM

National Command of the National Liberation Army of West Papua an Free Papua Organization Headquarters inform the public about the establishment history of the West Papua National Liberation Army (WPNLA) TPN OPM and later in commemoration of the 47th anniversary of the National Liberation Army of West Papua on March 26th 1973 to March 26th 2020).

First
, the Basic Law of Establishment of the National Liberation Army of West Papua of the Free Papua Organization in the NATIONAL COMMAND 2012.

Based on the Constitution or the Interim Constitution of the Republic of West Papua on July 1st
1971, consisting of VIII Chapters and 129 Articles, then in Chapter V On Defense and Security Affair, and in Article 105, Paragraph 1, which states that the Establishment of Security Forces of West Papua will consist of voluntary military service and the military shall be established by Law, and in Section 2, which states that it is a Forces of the Republic of West Papua is the army, Navy and Air Forces.

Under Article 105, on the date March 26rd
, 1973 have formed the National Liberation Army abbreviated TPN, which consists of the High Commander I Chief, Commander of Regional and staff as well as soldiers who still survive to this day in the headquarters of their respective areas.

Based on Chapter VIII On Rules, Transition, Amendment, Supplement and Cover, then on Article 121, which states, "As a result of the proclamation of July 1st
1971, the Government of the preceding legislation referred to in article 106 immediately formed an army for the liberation of the country with the President's decision ".

Sejarah Berdirinya TPN-OPM dan Setelah Reformasi Telah Menjadi TPNPB-OPM 2012


Gambar himbauan Perayaan Hari lahirrnya  TPNPB-OPM 1973-2020 dan sekarang sudah 47 tahun berjuang dan akan berjuang terus sampai Papua merdeka Penuh dari Kolonialisme Indonesia, Pic  Document TPNPB-OPM
Komando Nasional-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka dari Markas Pusat memberitahukan kepada publik tentang sejarah berdirinya TPN dan kemudian Reformasi telah menjadi TPNPB serta sejarah memperingati hari jadinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang ke 47 yaitu 26 Maret 1973-26 Maret 2020).

Pertaman, Dasar Hukum Berdirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka KOMANDO NASIONAL 2012

Berdasarkan Undang-Undang Dasar atau Konstitusi Sementara Negara Republik Papua Barat pada tanggal 1 Juli 1971, yang terdiri dari VIII Bab dan 129 Pasal, maka pada Bab V Tentang Pertahanan dan Keamanan, dan pada Pasal 105, Ayat 1 yang menyatakan bahwa Pembentukan Angkatan Perang Republik West Papua akan terdiri dari militer sukarela dan militer wajib ditetapkan dengan Undang-Undang, dan pada Ayat 2 yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Angkatan Republik West Papua adalah Army, Navy dan Air Force.

Berdasarkan Pasal 105 maka pada tanggal 26 Maret 1973 telah dibentuk Tentara Pembebasan Nasional yang disingkat TPN, yang terdiri dari Panglima Tinggi, Panglima Daerah dan Staff serta prajurit yang sampai hari ini masih bertahan di markas daerah masing-masing dan berjuang.

Berdasarkan Bab VIII Tentang Peraturan, Peralihan, Perobahan, Tambahan dan Penutup, maka pada Pasal 121 yang menyatakan, “Sebagai akibat dari pada Proklamasi 1 Juli 1971, maka Pemerintah dengan mendahului Undang-undang yang dimaksud dalam artikel 106 segera membentuk satu Tentara untuk Pembebasan Bangsa dengan keputusan President”. 

Tuesday, 24 March 2020

Three Members of Indonesian Military Were Shot by TPNPB Troops at Oksibil, One Killed and Two Others Hospitalized

The troops of West Papua National Liberation Army at ngalum Kupel Headquarters in Oksibil Ready to Fight (pic TPNPB)

Official Press Release by the West Papua National Liberation Army as of March 24th, 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.

Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an official report from the Leaders of the Ngalum Kupel Headquarters of TPNPB on March 24th, 2020, whose contents "reported that the West Papua National Liberation Army Forces in the Ngalum Kupel Region had successfully shot 3 members of the Indonesian Military Forces in Oksibil, Pegunungan Bintang Regency ".

In its report the Leadership of the TPNPB Ngalum Kupel Region reported that on March 23th, 2020, in the afternoon the TPNPB Troops successfully shot three members of the Indonesian Military in Oksibil. And the Leaders of Ngalum Kupel said that they were responsible.

Central Headquarters Manajemen of the West Papua National Liberation Army have received this report on March 23th, 2020 at 9:00 pm Papua time, but Central Headquarters Management of TPNPB has been awaiting Confirmation from PIS on duty in the Town of Oksibil.

And the results have been confirmed that one of TNI member was died, and two others suffered gunshot wounds from TPNPB Troops.

Tiga Anggota TNI Ditembak Oleh Pasukan TPNPB Di Oksibil, Satu Tewas Dan Dua Lainnya Rawat Di Rumah Sakit

Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Komando daerah Pertahanan Ngalum Kupel, (pic doc TPNPB)

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 24 Maret 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi dari Pimpinan TPNPB Markas Ngalum Kupel pada tanggal 24 Maret 2020, yang isinya melaporkan bahwa Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Wilayah Ngalum Kupel telah berhasil tembak 3 anggota Pasukan Militer Indonesai d Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang”.   

Dalam laporannya Pimpinan TPNPB Wilayah Ngalum Kupel melaporkan bahwa pada Tanggal 23 Maret 2020, pada sore hari Pasukan TPNPB berhasil tembak tiga anggota Militer Indonesi di Oksibil. Dan Pimpinan TPNPB Ngalum Kupel mengatakan bahwa mereka bertanggungjawab.

Management Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional telah terima laporan ini pada tanggal 23 Maret 2020 pukul 9:00 malam waktu Papua, namun Manajemen Markas Pusat TPNPB-OPM telah tunggu Konfirmasi dari PIS yang bertugas di Kota Oksibil.

Dan hasilnya telah dikonfirmasi bahwa Satu anggota TNI sudah meninggal, dan dua lainnya menderita akibat luka tembak senjata Pasukan TPNPB.

Monday, 23 March 2020

Bangsa Papua Harus Waspada Virus Corona Dan Ini Adalah Situasi Hidup Atau Mati


Photo of Lewis Prai Welip an Freedom Fighter of West Papua and he also Diplomat of TPNPB-OPM (pic supplied)
Bagian ini telah ditulis oleh Diplomat TPNPB-OPM Tuan Lewis Prai Welip pada Tanggal 24 Maret 2020 

Tingkat kematian Coronavirus COVID-19 di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia. Para ahli mengatakan itu karena jumlah kasus yang dilaporkan terlalu rendah.

Para ahli menyarankan penjelasan untuk tingkat kematian yang tinggi di Indonesia adalah bahwa ada lebih banyak kasus daripada yang terdeteksi.

Seorang ahli menyarankan satu kematian sesuai dengan setidaknya 1.000 kasus di masyarakat, dengan asumsi tingkat kematian sekitar 1 persen.

Kementerian Kesehatan Indonesia di Jakarta pekan lalu memperkirakan kemungkinan 700.000 kasus sepintas memang angka yang sangat mencolok, tetapi angka kematiannya merupakan persentase kasar berdasarkan jumlah kasus yang diketahui, sebagaimana dilaporkan oleh Pemerintah Indonesia.

Para ahli mengatakan virus secara keseluruhan diperkirakan memiliki tingkat kematian sekitar 1 persen dan penjelasan untuk tingkat kematian yang tinggi di Indonesia adalah bahwa ada lebih banyak kasus daripada yang telah terdeteksi, karena mereka belum diuji.

Indonesian Military Aircraft Hercules Type Shot by TPNPB Forces at the Oksibil and the Commander of the TPNPB Ngalum Kupel Said Responsible


This Hercules Aircraft belonging to the Indonesian Military which was shot by the West Papua National Liberation Army Force in Oksibil, Papua on March 23, 2020, and this photo taken by Papua Intelejen Services (PIS) on March 23th 2020.
The Official Press Release by the West Papua National Liberation Army on March 23th 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.

Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an official report from the Commander of the Nglum Kupel Defense Regional Brigadier General Lamek Alipky Tablo and his Troops on March 23th 2020, whose contents "reported that the TPNPB Ngalum Kupel troops had fired at Hercules Aircraft belonging to the Indonesian Military, when passing through the TPNPB Defense Headquarters area, in the Regency of Pegunungan Bintang, Papua Province.

In this case, the West Papuan National Liberation Army Leaders and Troops of Naglum Kupel from their Defense Headquarters reported that we were firing the Hercules aircraft of the Indonesian Military today on Monday, March 23th, 2020, because they have been carrying out dropping lage numbers of Indonesian Military Forces to the Oksibil the Capital Town of Pegunungan Bintang Regency, Papua Provice.

And this is a direct report from the TPNPB Ngalum Kupel Headquarters, where they report to the TPNPB Headquarters Management via Communication using a Satellite cellphone.

The short messages via electronic that they sent may follow below:

Saturday, 21 March 2020

Fourteen Rockets Have Been Fired by the Indonesian Military at the Defense Territory of the TPNPB in Tembagapura, Papua


This is evidence of the rockets bombardment that the Indonesian Military had fired at the Village in Banti and Opitawak, in the Tembagapura District of  Papua Province, at the areas of Freeport Giants Gold Mine Operation (pic documnet  TPNPB were taken on 20 of March 2020)

The Official Press Release by the West Papua National Liberation Army on March 21th, 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.

Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an official report from the General Operations Commander of TPNPB Major General Lekagak Telenggen on March 20th 2020, which contents "reported that the Indonesian Military Forces had carried out airstrikes using helicopters in which they rocketed 14th rockets into the areas of TPNPB-OPM Defense Forces ", in Opitawak Village, Tembagapura Sub District of West Papua.

In this case, the General Operations Commander of West Papua National Liberation Army (TPNPB-OPM) "Major General Lekagak Telenggen" reported that the Indonesian Military airstrikes had been carried out consecutively for three days, namely from 18th of March 2020 to 20th of March 2020.

Friday, 20 March 2020

14 Roket Telah Ditembakan Oleh Militer Indonesia Ke Wilayah Pertahanan Pasukan TPNPB di Tembagapura Papua


Ini adalah Bukti terbaru dimana Pasukan Militer Indonesia telah Menembakan Roket di Perkampuangan Tembagapura, Papua padatanggal 18-20 Maret 2020, dan roket ini tarahkan kepada Pasukan TPNPB tapi salah target (pic TPNPB)
Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 21 Maret 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Management Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi dari Komandan Operasi Umum Major General Lekagak Telenggen pada Tanggal 20 Maret 2020, yang isinya melaporkan bahwa Pasukan Militer Indonesia telah melakukan serangan udara dengan menggunakan helicopter yang mana mereka luncukan 14 Roket ke daerah Pertahanan Pasukan TPNPB-OPM”,  di Kampung Opitawak, District Tembagapura-West Papua.

Dalam hal ini, Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM “Major General Lekagak Telenggen” melaporkan bahwa serangan udara Militer Indonesia telah dilakukan berturut-turut selama tiga hari yaitu dari Tanggal 18 Maret 2020 hingga tanggl 20 Maret 2020.

Dan dalam serangan Udara Militer Indonesia ini 14 Roket telah mereka tembakan ke wilayah pertahanan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, namun Pasukan TPNPB tidak Ada yang korban. 

Kronologis lengkap sebagai berikut:

Wednesday, 18 March 2020

TPNPB-OPM Refuses Allegations of Burning Church Buildings in Opitawak That Has Been Accused by the Indonesian Military

Photo of Indonesian poor propaganda and discredited to West Papua National Liberation Army of OPM (pic Supplied)

Official Press Release by the West Papua National Liberation Army on March 18th 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuans people.

Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an Official Statement from the General Operations Commander of  TPNPB-OPM “Major General Lekagak Telenggen on March 18th 2020, which "Refusing Indonesian Military Allegations of Burning the Papua Kingmi Church Building", in Opitawak Village, Tembagapura District West Papua.

In this regard, we, the Leaders of the West Papua National Liberation Army, told the public nationaly and internationaly that what had been alleged to us by the Indonesian Military and Police was not true.

Therefore, we once again convey to all parties that we TPNPB-OPM are fighting not for to burn houses of Indigenous Papuans, and also we are fighting not for to burn church buildings, but we are fighting only for the Right to Independence for the Papuan Nation.

In accordance with the basis and ideology of our struggle, we are the Leaders of the West Papua National Liberation Army through the General Operations Commander, Major General Lekagak Telenggen "firmly rejecting the Allegations", which have been issued by the Indonesian National Police namely "the official statement of Public Relations of the Papua Police Headquarters" on March 17th 2020.

TPNPB-OPM Menolak Tuduhan Bakar Bangunan Gereja Di Opitawak Yang Telah Dituduh Oleh Militer Indonesia


Ini adalah photo dan berita yang telah dipublikasikan oleh Media-media Indonesia untuk memojokan TPNPB-OPM, dengan dalil bahwa TPNPB Pimpinan Lekagak Telenggen Bakar Bangunan yang merupakan Gedung gereja Kingmi Papua
Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 18 Maret 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Management Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima Pernyataan Resmi dari Komandan Operasi Umum Major General Lekagak Telenggen pada Tanggal 18 Maret 2020, yang isinya “Menolak Tuduhan Militer Indonesia Atas Pembakaran Gedung Gereja Kingmi Papua”,  di Kampung Opitawak, District Tembagapura-West Papua.

Dalam  hal ini, Kami Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sampaikan kepada public secara Nasional dan Internasional bahwa apa yang telah dituduhkan kepada kami oleh Militer dan Polisi Indonesia itu tidak benar.

Oleh karena itu, sekali lagi kami sampaikan kepada semua pihak bahwa kami TPNPB-OPM berjuang bukan untuk bakar rumah-rumah masyarakat asli Papua, dan juga kami berjuangn bukan untuk bakar bangunan-bangunan Gereja, namun kami berjuang hanya untuk Hak Kemerdekaan bagi Bangsa Papua.

Dengan sesuai dasar dan ideology perjuangan kami, maka kami Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat melalui Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekagak Telenggen “menolak tegas atas Tuduhan”, yang telah  dikeluarkan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia yaitu “pernyataan resmi Kabit Humas Polda Papua” pada Tanggal 17 Maret 2020.  

Monday, 16 March 2020

Berita Pembunuhan 4 Anggota TPNPB Telah Dominasi Di Media-Media Internasional Pada Tanggal 16 Maret 2020


Photo Anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang ditembak Oleh Militer Indonesia di Tembagapura, Papua pada Tanggal 16 Maret 2020, (photo documen TPNPB-OPM)

Dibawah ini bukti Publikasi dari kebanyakan media di seluruh dunia, silakan ikuti. Dan Dari hasil liputan ini, maka Target TPNPB sedang menuju Internasionalisasi.

Dalam hal ini ada 21 Media Internasional yang kami pilih, yaitu mereka telah mewartakan bahwa West Papua National Liberation Army, dan tulis ini dalam berita yang telah dipublikasikan pada Tanggal 16 Maret 2020.

Itu artinya bahwa mereka mengakui bahwa ada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), yang telah dibentuk dan sedang berjuangn untuk hak Penentuan Nasib Sendiri bagi Bangsa Papua.  

Dan juga Ada pengakuan dari media-media Nasional Indonesia dan juga Media Loka Papua, yang telah published tapi kami ambil 3 media saja mewaliki dari semua.  

Dan pepmberitaan di Media Internasional ini merupakan keseimbangan berita, demi menepis propaganda murahan Militer dan Polisi Indonesai melalu berbagai media di Indonesai. Arinya bahwa TPNPB-OPM bukan lah KKB, yang Pemerintah Indonesai stigmakan selama ini.