Powered By Blogger

Monday 31 August 2020

Komandan Batalyon Mekmembenal TPNPB-OPM KODAP XVI Yahukimo STEPEN WAKLA dan Pasukannya Bertanggungjawab Atas Pembunuhan Dua Anggota Intel Indonesia Di Dekai

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 31 Agust 2020

TPNPBNews

The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajemen Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi yang mana telah dikonfirmasi bahwa TPNPB dibawah Pimpinan STEPEN WAKLA, SIKSA PESTUS WEIPSA dan DIRMEK YANDO”, telah berhasil bunuh Dua Anggota Intelejen Indonesai yang menyamar sebagai Tukang Bangunan dan Tukan Sensor Kayu., di tiga tempat  yang berbeda di Wilayah Yahukimo, West pada Tanggal 27-29 Agustus 2020.  Dan mereka bertanggungjawab.

Untuk dikethauinya bahwa “TPNPB-OPM Ada dimana-mana di seluruh territory Papua Barat”, dan KOMNAS TPNPB memiliki 33 Komando Daerah Pertahanan di semua wilayah di Papua.

Dengan demikian TPNPB Siap lawan Pendudukan Indonesia di Tanah leluhur Bangsa Papua yang illegal, karena kehadiran Indonesia di Papua adalah sebagai Perampok dan pencuri di Tanah Papua.

Dengan dasar ini, maka orang Imigran Indonesia telah dan sedang melakukan tindakan terorisme dengan cara merampok kekayaan sumber daya Alam milik Orang Melanesia di Papua Barat, sambil meneror dan Membunuh pemiliknya.

Oleh karena itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka mengambil posisi dan berdiri bersama Rakyat untuk membela dan melindungi semua mahluk ciptaan Tuhan di atas Tanah Leluhur Bangsa Papua dari kejahatan yang telah dan sedang dilakukan Oleh Pasukan Teroris Indonesia yaitu TNI/POLRI.

Dan Pembunuhan di Dekai, Yahukimo ini telah dilakukan guna mencegah aktifitas spionase yang telah dan sedang dilakuakn oleh Intelejen Indonesia di Wilayah kekuasaan Pasukan TPNPB-OPM di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua.

Peristiwa ini telah dilakukan pada tanggal  27-29 Agustus 2020, di wilayah Kabupaten Yahukimo.