Powered By Blogger

Saturday 16 February 2019

Urgent News: TERRORS BY INDONESIAN MILITARY COMMANDER IN WAMENA TO NDUGA INDEPENDENCE EVACUATION TEAM


Indonesian Military Commander in Wamena, Highlands of West Papua (Sandra Dianto) Photo doc TPNPB Courier
Information directly by TPNPB News courier from Wamena, Papua that, on Friday, February 15th 2019, at 10 am, Nduga's humanitarian volunteers team and the head of the Nduga  District education officer were also called by DANDIM 1702 Jayawijaya  or Indonesian Military Commander in Wamena so we 4st people went to the KODIM  or Military Region Command  office and enter the living room.

After arriving at the Kodim we waited for DANDIM Jayawijaya for about 30 minutes and after that Dandim Jayawijaya SANDRA DIANTO came on the four-wheeled strada vehicle and went down to us in the living room where we were waiting.

As soon as
He saw us, Dandim Jayawijaya SANDRA DIANTO immediately took the rubber commando to the table and snapped us then immediately threatened us with the Nduga Crisis humanitarian volunteer team and the Head of the Nduga District Education Officer.

In his threat, Dandim Jayawijaya said that I have the territory of Jayawijaya, and why do you make emergency tents for school childrens to study in my area?.

Furthermore, he said that you said the gossipers then made problems continuously on this land of Papua, many criminals were constantly in Papua. The Nd
uga problem was safe there, and we the Indonesian Armed Forces (TNI) and the Nduga District Government had used 8 helicopters to Mapenduma, Yigi and other areas in several Districts and we had distributed all of our food needs, and we thought there were safe- it's safe he said.

But why did the Nduga community come to the Jayawijaya
for as refugee? I was very angry with the Nduga humanitarian volunteer team, please we want these school childrens to transfer them to the district capital of Nduga Regency so that they go to school there or we put them in the Military Region Command at our hall. This words is said by Dandim Jayawijaya SANDRA DIANTO or an Indonesian Military Commander in Wamena, highlands of West Papua.

He said again that if there were refugees
of School childrens from the Nduga areas in Wamena, then I was very embarrassed because this Refugee matter was not a national problem for Indonesia, but this was an international problem.

Why? Because of the problem of the Nduga emergency tent
s in Jayawijaya Wamena, Papua is already known by everyone around the world, said Dandim 1702 Jayawijaya SANDRA DIANTO on Friday afternoon on  February 15th 2019. News source by Courier TPNPB-NEWS BM.


Edited and Publishing by
Sebby Sambom
Spokesperson of TPNPB-OPM
Former West Papuan Political Prisoner

Photo of Ndugama Refugees Students in Wamena, Papua 2019 pic doc TPNPB Courier on February 15th 2019
IN INDONESIAN MALAY

TEROR DARI KOMANDAN MILITER INDONESIA DI WAMENA KEPADA TIM EVAKUASI INDEPENDEN NDUGA

Informasi langsung oleh kurir TPNPB News dari Wamena, Papua bahwa, pada hari Jumat tanggal 15 Februari 2019 waktu 20 wd, pukul 0 pagi kami tim relawan kemanusiaan Nduga dan kepala Dinas pendidikan Kabupaten Nduga di panggil oleh DANDIM 1702 Jayawijaya sehingga kami 4 orang ke kantor KODIM dan masuk ruang tamu.

Setelah tiba di Kodim kami tunggu DANDIM Jayawijaya sekitar 30 menit dan setelahitu Dandim Jayawijaya SANDRA DIANTO datang diatas kendaran roda empat strada dan turun menuju ke kami di ruang tamu tempat dimana kami sedang tunggu.

Begitu melihat kami, Dandim Jayawijaya SANDRA DIANTO langsung masuk bawa  tongkat komando karet itu toki meja dan bentak kami kemudian langsung ancam kepada kami tim relawan kemanusiaan Krisi Nduga dan Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Nduga.

Dalam ancamannya Dandim jayawijaya mengatakan bahwa wilayah Jayawijaya ini saya punya wilayah, dan kenapa kamu buat tenda darurat untuk anak-anak sekolah belajar.

Selanjutnya dia mengatakan bahwa kamu bilang penggusi lalu bikin masalah terus di atas tanah Papua ini, banyak kriminal terus menerus di Papua ini. Masalah Nduga di sana aman-aman saja, dan kami Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pemerintah Kabupaten Nduga sudah gunakan 8 helikopter ke Mapenduma, Yigi dan wilayah lainnya di beberapa Distrik dan kami sudah distribusi kebutuhan makanan semuanya, dan kami kira disana itu aman-aman saja.

Tetapi kenapa masyarakat Nduga datang pengusi ke Jayawijaya ini saya marah sekali sama tim relawan kemanusiaan Nduga, mohon kami mau anak-anak sekolah ini kita pindahkan mereka ke kenyam ibu kota Kabupaten Nduga, supaya  mereka sekolah disana atau kami masukkan mereka ke kodim di aulahnya kami. Ini kata Dandim Jayawijaya SANDRA DIANTO.

Dia mengatakannya lagi bahwa jika ada pengungsi anak-anak Sekolah dari wilayah Nduga di Wamena, maka saya malu sekali karena hal Pengungsi ini bukan masalah nasional Indonesia, tetapi ini menjadi masalahnya internasional.
Mengapa? Karena maslah tenda darurat penggusi Nduga di Jayawijaya Wamena, Papua ini sudah dunia ketahui, kata Dandim 1702 Jayawijaya SANDRA DIANTO pada hari Jumat kemaring siang tanggal 15 februari 2019. Sumber berita oleh Kurir TPNPB-NEWS BM.

Edited and Publishing by Sebby Sambom
Spokesperson of TPNPB-OPM
Former West Papuan Political Prisoner


No comments:

Post a Comment