Photo Tandi Kogoya, anggota TPNPB yang telah tembak Mati Oleh Militer Indonesia pada Tanggal 10 April 2020 di Timika |
Siaran Pers Resmi Oleh Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat per 11 April 2020
TPNPBNews
The War of National
Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua
Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal
Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.
Manajement Markas Pusat, Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi yang mana telah
dikonfirmasi bahwa Dua Anggota TPNPB dan Satu Siswa Kelas 1 SMU ditembak Mati
Oleh Pasukan Keamanan Indonesia pada Tanggal 10 April 2020 di Kampung Iwaka, Kabupaten
Timika.
Dalam aksi serangan fajar ini,
Pasukan Keamanan Indonesia juga telah tangkap seorang Karyawan Freeport atas
Nama Ivan Sambom, dan Ivan Sambom masih di tahan dan lakukan Pemeriksaan tanpa
didampingi Kuasa Hukum. Mungkin Pemeriksaan dengan intimidasi, Karena
kebiadaban Polisi dan Tentara Indonesia di Papua memang begitu.
Laporan ini telah dikirim langsung
Oleh Pimpinan TPNPB Gusby Waker dan Linus. Gusby Waker adalah Komanda Operasi
TPNPB KODAP VIII Kemabu, Intan Jaya termasuk Wilayah Tembagapura, Papua.
Laporan penembakan dua anggota TPNPB-OPM
dan satu warga civil serta proses penguburan tanpa mengetahui keluarga korban
oleh Pasukan Kemanan Indonesia di Timika, Papua.
Silakan ikuti laporan nya dibawah
ini,
Identitas dan Nama-nama Korban
1.
Nama :
Tandi Kogoya
Umur : 35 Tahun
Profesi :
Anggota TPNPB KODAP VIII Kemabu
IntanJaya
Jabatan :
Komandan Operasi Batalion TPNPB KODAP
VIII Kemabu Intan
Jaya;
2.
Nama :
Melki MAISENI
Umur : 16 Tahun
Profesi : Pelajar
Kelas I SMU
3.
Nama :
Menderita Walia
Jabatan : Anggota
TPNPB Tembagapura
Kronologis:
Serangan dan penembkana telah dilakukan
pada hari Kamis tanggal 10 April 2020 pukul 3 Pagi oleh Pasukan Keamanan
Indonesia. Akibat serangan ini Satu warga civil atas nama Melki Manesi telah
ditembak Mati, dan Satu Pimpinan TPNPB-OPM telah ditembak Mati Atas nama Tandi
Kogoya. Dalam serangan ini juga seorang Karyawan Freeprot Atas Nama Ivan Sambom
telah ditangkap. Dan Menderita Walia telah ditembak Mati di Opitawak, District
Tembagapura Papua.
Dilaporkan bahwa awalnya TNI-POLRI telah
melakukan penyisiran di wilayah pemukiman Warga di campung Iwaka. Dalam
penyisiran ini Pihak Pasukan Keamanan Indonesia telah tembak Mati dua orang yang
kami sebutkan di atas.
Setelah tembak Mati satu orang warga
civil dan satu Pimpinan TPNPB, Pihak Pasukan
Keamanan Indonesia membawa kedua jenazah ke Rumah Sakit Umum RSUD Timika untuk
di Otopsi tanpa memberitahukan kepada keluarga Korban.
Sampai di rumah sakit umum RSUD
Timika. Pihak rumah sakit lakukan otopsi tanpa di ketahui oleh keluarga korban.
Dan setelah keluarga mendengar Informasi bahawa mayat dua korban penembakan
tersebut berada di kamar mayat Rumasakit Umum RSUD Timika, dan kemudian
keluarga pergi lihat di Rumah Sakit namun Pasukan Keamanan Indonesia block semua akses kepada keluarga untuk tidak boleh
melihat mayat tersebut.
Walaupun keluarga korban melakukan
protes untuk kembalikan Mayat untuk di makamkan oleh keluarga korban, namun Pasukan
Keamanan Indonesia tidak mengindahkan permintaan Keluarga.
Pada hari Jumat 10 April 2020, dengan
pengawasan ketat oleh Pihak Pasukan Keamanan Indonesia atau TNI-POLRI tanpa
memberikan informasi dan Koordinasi kepada keluarga korban, Para Pasukan Militer dan Polisi Indonesia secara
diam-diam mempersiapkan Peti Mayat dan lakukan proses penguburan atau Pemakaman
di kuburan Umum SP3 Timika Papua.
Pemakaman ini telah dilakukan Oleh
Pasukan Militer dan Polisi Indonesia tanpa menghadirkan keluarga korban dalam
proses pemakaman.
Respon Komandan Operasi TPNPB Komando
Daerah Pertahanan VIII Kemabu-Intan Jaya
Gusby Waker atas Insiden penembakan boleh ikuti dibawah ini:
Saya sebagai Komandan Operasi KODAP
VIII KEMABU INTAN JAYA membawa perajurit di Medan pertempuran Melaporkan
tentang semua peristiwa yang terjadi adalah benar dan telah dilakukan oleh
Pihak Pasukan Keamanan Indonesia (TNI-POLRI) dalam Operasi di kampung Iwaka
Kabupaten Timika terhadap Anggota TPNPB.
Gusby Waker manambahkan bahwa saya
Sebagai Komandan Operasi KODAP VIII KEMABU INTAN JAYA mengakui bahawa mereka
adalah Anggota TPNPB-OPM dan bertanggungjawab atas gugurnya dua perajurit
TPNPB-OPM yang terbaik di Medan pertempuran.
Gusby Waker juga menambahkan,
Walaupun dalam Proses Evakuasi dan proses pemakaman tidak di lakukan secara
profesional sesuai deklarasi hukum Humaniter perang Intrenasional oleh pihak Pasukan
Militer dan Polisi Indonesia, tetapi kami Militer TPNPB memahami dan mengakui
kenyataan yang di lakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini TNI-POLRI
yang tidak profesional.
Gusby Waker pesan bahwa dalam
pertempuran di Medan tempur kita harus profesional karena kita perang negara
antara bangsa Papua dan bangsa Indonesia. Maka setia perajurit yang gugur harus
kembalikan kepada bangsa dan keluarganya.
Karena kami TPNPB dalam setiap
pertempuran setelah bunuh musuh tidak pernah bawah mayat dan kubur atau bakar. Jadi
kami menilai bahwa Pemerintah Indonesia dan Pasukan Keamanan nya adalah
orang-orang yang tidak hormati Hukum Humaniter Perang Internasional, dan sangat
biadab.
Sekian Atas laporan kami dari
Komandan Operasi KODAP VIII KEMABU INTAN JAYA Gusby Waker yang berada di Medan
pertempuran di wilayah Timika, West Papua.
Laporan lain telah dikonfirmasi
bahwa Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Mayor Jenderal Lekagak Telenggen membenarkan
laporan tersebut, dan beliau mengatakan bahwa TPNPB kehilangan Prajurit
terbaik.
Dengan dasar ini Lekagak Mengumumkan
Duka Nasional bagi Bangsa Papua, Atas gugurnya Prajurit Terbaik TPNPB. Karena
Pasukan TPNPB adalah Pembela Hak dasar bangsa Papua dan Pelindung Rakyat Papua.
Melihat situasi yang brutal ini,
maka kami dari Manajemen Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sampaikan
kepada Sekjen PBB dan Pemerintah Negara-Negara Anggota PBB bahwa Pemerintah
Indonesia melalui Pasukan Keamanan Indonesia masih melakukan Operasi Militer
yang massive di Wilayah Ndugama, Intan jaya, Timika, Tembagapura dan Oksibil
Pegunungan Bintang di territory West Papua, saat rakyat harus melakukan waspada
terhadap serangan Virus Corona.
Operasi Militer Oleh Pemerintah
Indonesia melalui Pasukan Kemanaan ini sangat menkuti dan terror terhadap orang
asli Papua di Wilayah yang kami sebutkan di atas, dan hal ini benar-benar
dilakukan Oleh Pemerintah Indonesia, tetapi PBB tidak memberikan Peringatan
kepada Indonesia dan diam saja.
Oleh karena itu, Kami mohon kepada
PBB dan masyarakat Internasional bahwa Indonesia memang benar-benar tidak
memiliki hati nuarni untuk kemanusiaan, sehingga dengan brutal mereka masih
melakukan Pembebunuhan terhadap Orang Asli Papua yang menuntut Hak Politik
kemerdekaan bagi Bangsa Papua.
Demikian Siaran Pers ini dikeluarkan
oleh Manajemen Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, berdasarkan
hasil konfirmasi di medan Perang. Dan Manajemen Markas Pusat TPNPB-OPM
bertanggungjawab atas laporan ini.
Kemudian diumumkan kepada publik Oleh
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Tuan Sebby Sambom. Terima Kasih
atas Perhatian dan kerja sama yang baik.
Publish by Admin
menarik
ReplyDelete