Powered By Blogger

Friday 12 February 2016

URGENT NEWS & INFORMATION of Jason Sambom

URGENT NEWS & INFORMATION of Jason Sambom

ENGLISH

The Honorable to all supporters of Papuan Human Rights worldwide

I am Jason Sambom wrote a report about me, which is experiencing a crisis of safety for my life in Papua from the end of January and in February 2016. I was chased by the Indonesian Security Forces so fled to the forest, and until now I hid in the jungle of Papua.

Full chronology as follows:

First: after the arrest of a student on behalf of Robert Sambom who had put a gun to a police officer in Sentani on Sunday January 31th, 2016. The development of the catch Warius Enumbi and etc. Documents and ammunitions were seized at his home (Warius Enumby).

Subsequently, on February 6th 2016 at 01:00 am raids occurred in my rental house. As a result, police confiscated my arrows and bows. This operation has been carried out by a special team of Polda Papua and Jayapura Police.

In these raids police did not find me, because before police attacking entered in my home, I first moved to another place after I have received information that the polices are looking for me.

Me and my friend (Noldi Hilka) to Maribu, at my friend's family home. A joint team of Polices on the same day entered in old Maribu at 3:30 am. Finally I along with my friend (Noldi Hilka) we ran into the woods.

Three people who we left at home were arrested by Polices and taken to the Jayapura Police station. Three people have been arrested by police include: 1. ELI TEPMUL 54 years old, 2. Kalvin TEPMUL 10 years old, and 3. Serni TEPMUL 27 years old.

They were interrogated at the Jayapura police station, related to the existence Yasons Sambom and Noldi Hilka. They claimed to have fled into the forest, so it was released and returned home on Sunday, January 7th, 2016.

Second, we both are ran to the forest in the Cycloops mountain edge in Sentani Papua and we hid. However on the 6th of Indonesian intelligence into the woods to look for us. Intelligence which we find there are 6 people, including 3 of them are non-Papuans and 3 other are original person Papua.

They entered through a hiding us, we finally ran back into the woods. At night we walk into the forest with a long journey without lights or attacks such as flashlight, and heavy rain rain soaked us.

We have not entered in the house or near the city, we are still hiding in the forest, because of those who were interrogated after being arrested, said police plan targets by firing squad for Jason Sambom. Therefore, we are still in the forest under a mountain of Sycloop. We are in danger, and without eating to survive in the jungle.

Thirdly, my friend and I request the support of advocacy and pressure on the Government of Indonesia, the events that we are experiencing this issue. We also need help from the International Human Rights working Groups from around the world.

This is a brief report, I write to be known by all the parties concerned with humanity, on my condition and my friend naturally in the forest.

I am writing from forest jungle of Sycloop Sentani, Papua at the date of 12th February 2016.

Uncle Sebby, this report is forwarded to International Human Rights Working Groups or Friends of west Papuan in the World. Wa ....

Greetings

Jason Sambom
An Independence Activist of West Papua
----------------------------------------------------

Forwarded by Sebby Sambom
Papuan human rights defender

INONESIAN

Yang Terhormat kepada semua pendukung Hak Asasi Manusia Papua di seluruh dunia

Saya Yason Sambom menulis laporan tentang diri saya, yang sedang mengalami krisis keselamatan nyawa saya di Papua dari akhir bulan Januari dan bulan February 2016 ini.

Saya dikejar oleh Aparat Keamanan Indonesia sehingga lari ke hutan, dan sampai kini saya sembunyi di hutan rimba Papua.

Kronologi lengkap sebagai berikut:

Pertama: setelah penangkapan seorang mahasiswa atas nama Robert Sambom yang telah menodongkan pistol kepada seorang anggota polisi di Sentani pada hari Minggu tanggal 31 Januari 2016. Pengembangan dari itu, menangkap Warius Enumbi dkk. Dokumen dan amunisi disita di rumahnya Warius Enumby.

Selanjutnya, pada tanggal 6 Februari 2016 pukul 01:00 am pengerebekan terjadi di rumah sewa saya. Hasilnya, Polisi menyita panah dan busur saya. Operasi ini telah dilakukan oleh tim khusus Polda Papua dan Polres Jayapura.

Dalam pengerebekan ini Polisi tidak menemukan saya, karena sebelum polisi masuk serang rumah saya, saya lebih dulu pindah ke tempat lain setelah menerima informasi bahwa Polisi sedang mencari saya.

Saya dan teman saya (Noldi Hilka) ke Maribu, di rumah keluarga teman saya. Tim gabungan polisi pada hari yang sama masuk di Maribu tua pada pukul 3:30 am. Bersam teman Saya lari ke hutan.

Tiga orang yang kami tinggalkan di rumah ditangkap polisi dan bawa ke Polres Jayapura. Tiga orang yang telah ditangkap polisi diantaranya: 1. ELI TEPMUL 54 tahun, 2. KALVIN TEPMUL 10 tahun, dan 3. SERNI TEPMUL 27 tahun.

Mereka diinterogasi di Polres Jayapura, terkait keberadaan Yasons Sambom dan Noldi Hilka. Mereka mengaku sudah lari ke hutan, sehingga dibebaskan dan pulang ke rumah pada hari minggu tanggal 7 Januari 2016.

Kedua, Kami berdua lari ke hutan di pinggirian gunung Sycloopdi Sentani Papua dan kami bersembunyi. Namun pada tanggal 9 intelejen Indonesia masuk hutan untuk mencari kami. Intelejen yang cari kami ada 6 orang, diantaranya 3 orang non Papua dan 3 orang asli Papua.

Mereka masuk sampai tempat bersebunyian kami, akhirnya kami lari lagi ke hutan. Malam hari kami jalan ke hutan dengan perjalanan yang panjang tanpa lampu atau penyerangan berupa sender, dan hujan dras membasahi kami.

Kami belum masuk di rumah atau dekat kota, kami masih sembunyi di hutan, karena dari mereka yang diinterogasi setelah ditangkap, katakan rencana Polisi target tembak mati untuk Yason Sambom. Oleh karena itu, kami masih berada di hutan dibawah gunung Sycloop. Kami dalam kondisi bahaya, dan tanpa makan bertahan di hutan.

Ketiga, saya dan teman saya mohon dukungan advokasi dan desakan kepada Pemerintah Indonesia, atas peristiwa yang sedang kami alami ini. Kami juga butuh bantuan, dari pekerja kemanuasian Internasional.

Ini adalah laporan singkat, saya menulis untuk diketahui oleh semua pihak yang peduli dengan kemanusiaan, atas kondisi saya dan teman saya alami di hutan.

Saya menulis dari Hutan Rimba Sycloop Sentani, Papua12 Februari 2016.

Om Sebby, laporan ini teruskan ke teman-teman bekerja HAM di Internasional.  Wa....

Salam hormat

Yason Sambom

Diteruskan oleh Sebby Sambom
Pembela HAM Papua



No comments:

Post a Comment