Powered By Blogger

Saturday 2 April 2016

The Indonesian government and ULMWP ouch Diplomacy Strategy



Buchtar Tabuni Chairman of National Parliament of West Papua on Sunday December 7rd 2014 in Port Vila, Vanuatu (pic_Doc_Sebby Sambom)

ENGLISH

The Indonesian government and ULMWP trying to power struggle of  Diplomacy Strategy, Lately the Indonesian Government and ULMWP're fighting strategy in diplomacy to seek support from member states of MSG and PIF. The strategy of the government of Indonesia and ULMWP is very different.

The Indonesian government handed tens of billions of rupiah to some leaders of members countries of the MSG, in order to support the Indonesian government to maintain the Melanesian people of West Papua from Indonesia.

While ULMWP handed facts of human rights violations committed
against by the Indonesia colonial government in West Papua Melanesia region, as facts to tell the world, especially to the members countries of the MSG.

Diplomacy between ULMWP and Indonesian governments in the members countries of the MSG and PIF is a test of faith for the leaders of the member countries of MSG and PIF. Why is it a test? Because,

1. Is the Indonesian government to maintain support of the Melanesian people in West Papua remain in occupation Indonesian government, because it has been able to bribes (money) from the government of Indonesia?

2. Or does Supports the Melanesian people in west Papua to separate from invaders Indonesian government for human rights violations committed by military and police against to the people of the Melanesian West Paua?

I wish I was one of the leading countries in MSG and PIF. I prefer to save the Lord's people in West Papua were arrested, tortured, imprisoned and killed by the colonial government of Indonesia. Instead of accepting bribes (money) from the Indonesian government to cover up its crimes against the Melanesian people in West Papua.
by,
Buchtar tabuni.
Chairman of the NATIONAL PARLIAMENT of WEST PAPUA
( ULMWP
Declarator)
---------------------------------------------------------------------------------
Translated and Republished by
Sebby Sambom
AnIndependence Activist of West Papua
(Former West Papuan Political Prisoner)
-----------------------------------------------------------------------

INDONESIAN

Pemerintah Indonesia dan ULMWP Adu Strategi Diplomasi 
Akhir-akhir ini Pemerintah Indonesian & ULMWP sedang adu strategi dalam diplomasi untuk mencari dukungan kepada negara-negara anggota MSG & PIF. Strategi dari pemerintah Indonesia dan ULMWP sangat berbeda. 
Pemerintah Indonesia sodorkan puluhan miliar rupiah kepada beberapa pemimpin negara-negara anggota MSG, agar mendukung pemerintah indonesia untuk mempertahankan rakyat melanesia di West Papua bagian dari Indonesia. 
Sedangkan ULMWP sodorkan fakta-fakta pelanggaran HAM yang di lakukan oleh pemerintah kolonial Indonesia terhadap orang melanesia di West Papua, sebagai fakta untuk memberitahukan kepada dunia yang terutama kepada negara-negara anggota MSG.
Diplomasi antara ULMWP dan pemerintah indonesia di negara-negara anggota MSG dan PIF adalah ujian iman bagi pemimpin-pemimpin negara-negara anggota MSG dan PIF. Mengapa itu merupakan ujian? Karena, 
1. Apakah Mendukung pemerintah indonesia untuk mempertahankan rakyat melanesia di papua barat tetap berada dalam penjajahan pemerintah indonesia, sebab telah dapat sogok (uang) dari pemerintah Indonesia?
2. Atau apakah Mendukung orang melanesia di west Papua untuk memisahkan diri dari penjajah pemerintah indonesia karena pelanggaran HAM yang dilakukan oleh TNI & POLRI terhadap orang melanesia di West Paua? 
Andai saja saya adalah salah satu pemimpin negara di MSG maupun PIF. Saya lebih memilih menyelamatkan umat TUHAN di West Papua yang di tangkap, disiksa, dipenjarakan dan di bunuh oleh pemerintah kolonial Indonesia. Dari pada menerima suap (uang) dari pemerintah indonesia untuk menutupi kejahatannya terhadap orang melanesia di West papua.
By,
Buchtar tabuni.
Ketua PARLEMEN NASIONAL WEST PAPUA
(DEKLARATOR ULMWP)

Translated and Republished by
Sebby Sambom
AnIndependence Activist of West Papua
(Former West Papuan Political Prisoner)

No comments:

Post a Comment