Powered By Blogger

Friday, 22 April 2016

Komitmen Indonesia untuk Mengikuti Prinsip-prinsip MSG Dipertanyakan

Selamat Datang Delegasi MSG Depan Hotel King Solomon, Honiara-Solomon Islands 26 Juni 2015 (Photo Doc Sebby Sambom)
Honiara: Pukul 20:05 Malam pada tanggal 22 April 2016

Partai Oposisi Rakyat Pertama di Kepulauan Solomon menyerukan peninjauan keanggotaan Indonesia di MSG.

Seruan ini mengikuti atau berdasarkan pengakuan oleh Kepala Polisi Indonesia bahwa orang yang telah ditangkap sebagai tersangka terorisme (Siyono) ditendang sampai mati saat dalam tahanan polisi.

Jenderal Haiti menegaskan bahwa anggota elit Detasemen-88 unit anti-teroris memenendang Siyono di dada, tulang rusuknya belakang, dan menyebabkan hatinya gagal kemudian meninggal.

Direktur Amnesty International,untuk Kampanye Asia Tenggara, Josef Benedict mengatakan bahwa pengakuan adalah perubahan besar dalam penyangkalan publik persisten Indonesia atas penyiksaan marak di negeri itu.

Derrick Manuari, seorang anggota Oposisi Parlemen Kepulauan Solomon, mengatakan pengakuan memberikan laporan yang kredibilitas dari kebrutalan polisi di Papua Barat, dan oleh karena itu, Indonesia harus dihapus dari sub-regional MSG.

Indonesia telah menjadi anggota asosiasi dari badan regional tahun lalu, sehingga Indonesia seakan menjadi perwakilan resmi dari Papua Barat.

"Ini hanya salah satu dari banyak contoh atau banyak kasus yang menjamin review keanggotaan Indonesia dalam MSG dan waktu itu keanggotaan Indonesia ditinjau untuk melihat apakah masih menjunjung tinggi prinsip-prinsip kelompok atau tidak dan jika tidak mereka harus menghapus Indonesia benar-benar dari forum MSG . "

Derrick Manuari juga mengatakan bahwa MSG harus menyerukan dan mendesak PBB untuk menyelidiki kebrutalan polisi Indonesia di Papua Barat. Lihat sumber berita disini....!!! 

Translated and republishing by 
Sebby Sambom
West Papuan Human Rights Defender
Former West Papuan Political Prisoner
---------------------------------------

No comments:

Post a Comment