Powered By Blogger

Wednesday 19 February 2020

Indonesian Security Forces Argued to Shot Members of The WPNLA, But Even Though They Were Shot Papuans Civilians in Intan Jaya Regency of Papua Province


The evidence photo of Papuan Civilian were shot dead by Indonesian Security Forces in Sugapa Village, Intan Jaya Regency of Papua Province, and this been happened on February 18th 2020 (Pic doc PIS of TPNP)
Press Releases by Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army on February 19th, 2020

TPNPBNEWS
By Major General Lekagak Telenggen,

Today, February 19th, 2020, Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army TPNPB KOMNAS Headquarters Management has received an official report from the General Operations Commander of West Papua National Liberation Army (TPNPB-OPM) Major General Lekagak Telenggen directly from Intan Jaya that the Military and Police Leaders are conducting Public Fraud, which they claim that on February 18th, 2020 Indonesian Security Forces successfully shot dead Two member of West Papua National Liberation Army (TPNPB).

In this case, we, the Leaders of the West Papua National Liberation Army, tell the public nationally and internationally that this statement of the Indonesian Military and Police Leaders is incorrect, and that they or the Military and Police Leaders in Papua are carrying out public deception and this is very embarrassing.

Major General Lekagak Telenggen reported to the Central Headquarters Management of the West Papua National Liberation Army that the Military Operation in Intan Jaya Regency was carried out by the Indonesian Security Forces themselves, and we the West Papua National Liberation Army (TPNPB) were not involved.
If the Indonesian Government through the Military and Police Leaders say that they exchanged fire with the West Papua National Liberation Army (TPNPB-OPM), then we TPNPB-OPM Leaders call to all parties throughout the world that it was deceptive, and the Indonesian Military Leaders were committing public fraud through the propaganda of Indonesian medias.

Therefore, we convey to all parties throughout the world that the correct news is that the Indonesian Security Forces have shot dead Tow Papuans civilian and Tow others suffered injuries, as a result of being hit by bullets from the Indonesian Security Forces.

Meanwhile at 6:30 this morning on February 19th, 2020, the staff of West Papua National Liberation Army had made contact communications with the Members of the Papua Intelligence Services (PIS) in Sugapa, the Capital City of Intan Jaya Regency and the results of the PIS reported that the Brutal shooting action in Sugapa the Capital Town of Intan Jaya Regency , and many civilians who were shot.

The names of the victims who were shot and who died as a result of the Brutally Shooting Action by the Indonesian Security Forces on February 18th 2020 are as follows:

1. Kayus Sani, chief of Yoparu Village (51 years old) was shot in the shoulder and chest;
2. Mecky Tipagau ( a 12 years old) or Bilogai Elementary School (SD) student also shot dead by the Indonesian Security Forces;
3. Mama Heletina Sani (31 years old) namely mother of Mecky Tipagau who was shot by a Bullet from the Indonesian Security Forces;
4. Malopina Sani (11 years old) an elementary school student was hit by a leg shot and was flown to timika yesterday afternoon February 18th 2020 to be hospitalized;

This happened because of Military Operations by the Indonesian Security Forces, which had been sweeping at the houses of Indigenous Papuans Civilians from February 16th  2020 to February 18th 2020.

And PIS members from Intan Jaya reported that brutally and massive military operations were being carried out in Intan Jaya Regencyof Papua Province, by the Indonesian Security Forces.

This Military Operation is with Argued that looking for members of the West Papua National Liberation Army or especially, Chief of the Major General Lekagak Telenggen and the Bridgen Militer Murib.

And this is actually no resistance, because indeed the West Papua National Liberation Army (TPNPB-OPM) all have headed to Ilaga District and are no longer in Intan Jaya.

However, the Indonesian Security Forces were still conducting Sweping in the villages of Bulapa, Holomama and Galunggama, even though there was no return of fire from the West Papua National Liberation Army (TPNPB-OPM), because they were no longer in Bulapa Village.

The situation of the Brutally Military Operation by the Indonesian Security Forces that made the Civil Society in the Intan Jaya region a mess and fled to a safe place to seek Protection.

Civil society is panicked and frightened, because there is a brutally and massive Sweping Operations by the Indonesian Security Forces which has killed civilians of the local native population.

The General Situation of Intan Jaya Regency is truly tense, because its citizens are panicked, and the biblical excessive membership of the Indonesian Security Forces is brutally and inhumane.

Seeing this situation, the Civil Citizens in Intan Jaya Regency especially in Sugapa Village asked all parties, both from Human Rights Working Groups and Churches dedomination, as well as other parties to immediately take urgent action for community advocacy in Intan Jaya Regency of Papua Province. And this condition
is not safe for Indigenous Papuans in Intan Jaya Regency.

Thus a direct report from Intan Jaya has reported by Active Papua Intelligence Services (PIS), and the Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army are responsible for this report.

And forwarded to all journalists from various media around the world, and also delivered to human rights workers around the world by Spokesman of the West Papua National Liberation Army (TPNPB) Mr. Sebby Sambom.

Thank you for your attention and good cooperation. God bless us all. Amen
The Indonesian Military and Police Chief are public frauds on Papuan Indigenous Civilian shot dead in Intan Jaya Regency of Papua Province on February 18th 2020  ( Pauluas Waterpauw Indonesian Police  Chief for Papua Province  left)
 In Malay Indonesian as follow....!!!


Pasukan Militer Indonesia Berdalil Tembak Anggota TPNPB, Padahal Tembak Masyarakat Civil di Intan Jaya-Papua

Siaran Per KOMNAS TPNPB-OPM Per 19 Februari 2020

TPNPBNEWS
Oleh Pimpinan TPNPB Mayjen Lekagak Telenggen ,

Pada Hari ini Tanggal 19 Februari 2020, Management Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah terima laporan resmi dari Komandan Operasi Umum TPNPB Major General Lekagak Telenggen langsung dari Intan Jaya Bahwa Pimpinan Militer dan Polisi sedang melakukan Penipuan Publik, yang mana mereka klaim bahwa pada tanggal 18 Februari 2020 Pasukan Militer Indonesia berhasil tembak Mati Satu anggota TPNPB. 

Dalam hal ini Kami Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sampaikan kepada public secara nasional dan internasional bahwa Pernyatan Pimpinan Militer dan Polisi ini tidak benar, dan mereka atau Pimpinan Militer dan Polisi Indonesia di Papua sedang melakukan pembohongan public dan hal ini sangat memaluhkan dan juga sangat biadab.  

Lekagak Telenggen melaporkan kepada Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB bahwa Operasi di Kabupaten Intan Jaya itu dari Pasukan Kemanan Indonesia sendiri yang lakukan, dan  kami  Tentara Pembebasan national Papua Barat (TPNPB) tidak terlibat.

Kalau Pemerintah Indonesia melalui Pimpinan Militer dan Polisi mengatakan bahwa mereka baku tembak dengan Pasukan Tentara Pembebasan national Papua Barat (TPNPB-OPM), maka kami Pimpinan TPNPB-OPM sampaikan kepada semua pihak di seluruh dunia bahwa  itu tipu, dan Pimpinan militer Indonesia sedang melakukan penipuan public melalui propaganda media-media Indonesia. 

Oleh karena itu Kami sampaikan kepada semua pihak di seluruh dunia bahwa berita yang benar adalah Pasukan Keamanan Indonesia telah menembak Mati seorang warga civil orang Asli Papua dan lainya mengalami luka-Luka, akibat kena peluru Api Pasukan Keamanan Indonesia. 

Sementara itu  pukul 6:30 Pagi ini  pada Tanggal 19 Februari 2020, Staff KOMNAS TPNPB telah melakukan kontak komunikasi dengan Anggota Papua Intelegence Services (PIS)  di Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya dan hasilnya PIS melaporkan bahwa aksi penembakan Brutal di Sugapa Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, dan banyak masyarakat civil yang kena tembak. 

Nama-nama Korban yang tertembak dan yang meninggal dunia akibat aksi Penembakan Brutal Oleh Pasukan Kemanan Indonesia pada Tanggal 18 Februari 2020 ini sebagai berikut:

1.     Kayus Sani kepala suku Kampung Yoparu(51 THN) tertembak dibahu dan dada;
2.      Mecky Tipagau (12 tahun) atau anak Sekolah Dasar (SD) Bilogai menderita luka tembak Pasukan Kemanan Indonesia;
Dan Nama Korban Yang menderita Luka Tembak adalah,
1.     Mama Heletina Sani(31 tahun) yaitu ibu knadungnya  Mecky Tipagau yang tertembak Peluru Pasukan Keamanan Indonesia;
2.     Malopina Sani (11 tahun) pelajar Sekolah Dasar terkena tembakan bagian kaki dan sudah diterbangkan ke timika kemarin siang 18 February 2020 untuk dirawat di rumah sakit;

Hal ini terjadi karena  Operasi  Militer  oleh Pasukan Keamanan Indonesia, yang mana telah dan sedang lakukan  Sweeping di  Rumah-rumah  warga Civil dari tanggal 16 Februari 2020 sampai tanggal 18 February 2020. 

Dan Anggota PIS  dari Intan Jaya juga melaporkan bahwa Operasi militer yang brutal dan massive sedang dilakukan di Kabupaten Intan Jaya Papua, oleh Pasukan Keamanan Indonesia. 

Operasi Militer ini dengan dalil mencari anggota Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Pimpinan Mayjen Lekagak Telenggen dan Militer Murib. 

Dan hal ini sebenarnya tidak ada perlawanan, karena memang Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) semua sudah menuju ke Kabupaten  Ilaga dan sudah tidak Ada di Intan Jaya.

Namun Pasukan Keamanan Indonesia masih melakukan Sweping di kampung Bulapa, Holomama dan Galunggama, sekalipun tidak ada balasan tembakan  dari pihak Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM),  karena mereka  sudah  tidak ada lagi di Kampung Bulapa.

Situasi Operasi Militer yang Brutal oleh Pasukan Keamanan Indonesia ini yang membuat Masyarakat Civil di wilayah Intan Jaya berantakan dan melarikan diri ke tempat Aman untuk mencari Perlindungan. 

Masyarakat Civil panic dan ketakutan, karena ada Sweping dari Pasukan Keamanan Indonesia yang brutal dan massive yang mana telah menewaskan warga civil orang penduduk asli setempat. 

Situasi Umum Kabupaten Intan Intan Jaya benar-benar mencekam, karena warga nya kepanikan, dan ketakuta yang berlebihan akitab dari tindakan Pasukan Keamanan Indonesia yang brutal dan tidak manusiawi.

Melihat situasi ini, maka Warga Civil di Kabupaten Intan Jaya terutama di Kampung Sugapa minta semua pihak baik dari Pemerhati HAM  dan Dominasi Gereja  Serta pihak Lain segera melakukan tindak mendesak untuk advokasi masyarakat di Wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Demikian laporan langsung dari Intan Jaya yang dilaporkan olah Papua  Intelegence Services (PIS) Active, dan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM bertanggungjawab atas laporan ini. 

Dan diteruskan kepada semua Journalis dari berbagai media di seluruh dunia, dan juga disampaiakn kepada para pekerja HAM di seluruh dunia Oleh Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Tuan Sebby Sambom. 

Terima Kasih atas perhatian dankerja sama yang baik. Tuhan memberkati kita semua. Amen.

  Publish by Admin

1 comment: