Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Organisasi Papua Merdeka Pic Dic TPNPB |
Siaran Pers KOMNAS TPNPB-OPM Per 3 Februari 2020
TPNPBNEWS
Kepala Kepolisian Daerah Papua “Paulus Waterpauw” telah
melakukan penipuan public dengan Dalih bahwa Pasukan Kemanan Indonesia telah
tembak Dua anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada Tanggal 26
Januari 2020, pada hal Pasukan Kemanan Indonesia telah Tembak Mati seorang
warga civil dan dua lainnya mengalami luka tembak dari senjata, dan salah
satunya adalah anak Kecil yang berusia 8 tahun.
Ini benar-benar biadab, seorang Piminan Polisi yang belum
dewasa dalam hukum Humaniter Perang, dan telah melakukan Penipuan Publik yang
terang-terangan.
Dalam hal ini Management Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah
terima laporan langsung dari Intan Jaya pada tanggal 29 Januari 2020 tepat pukul 8:35, waktu Intan Jaya Papua.
Dalam laporan ini Komandan Operasi Umum Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat, Mayjen Lekagak Telenggen dan Pimpinan Perang sementara Panglima
Daerah Pertahanan TPNPB sinak “Militer Murib”, melaporkan situasi dan
fakta-fakta yang telah terjadi di intan Jaya Paska Kontak Senjata Antara
Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Pasukan Keamanan
Indonesia.
Verifikasi laporan Perang Intan jaya adalah yang berhubungan
dengan Kontak Senjata Antara Pasukan Keamanan Indonesia dan Pasukan Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) pada Tanggal 26 Januari 2020,
dimana masyarakat civil juga telah ditembak Oleh Pasukan Keamanan Indonesia.
Hal ini Perlu kami sampaikan karena setelah Manajemen Markas
Pusat KOMNAS TPNPB melakuakn konfirmasi dengan Pimpinan Perang TPNPB di Intan
Jaya, ternyata dua Masyarakat Civil telah ditembak Oleh Militer Indonesia, Dan
Ada pula 3 Anggota Pasukan kemanan Indonesia telah ditembak Mati Oleh Pasukan Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan 3 lain nya mengalami luka-Luka.
Laporan pimpinan TPNPB ini dibenarkan Oleh Penanggung jawab Perang
KODAP VIII TPNPB Keabu, Intan Jaya yaitu Wakil Panglima Sabinus Waker dan Gili
Waker melalui telepon satellite langsung dari Intan Jaya.
Mereka adalah orang-orang yang pimpin Perang langsung di
lapangan Revolusi di Intan Jaya, dimana dengan gigih mereka lawan Pasukan
Kemanan Indonesia yang lengkap dengan peralatan Perang modern pada tanggal 26
Januari 2020.
Wakil Panglima KODAP
VIII TPNPB Kemabu, Intan Jaya yaitu Sabinus Waker dan Gili Waker melaporkan
bahwa pada Tanggal 26 Januari 2020 Anggota Militer
Indonesia yang tembak masyarakat sipil di dalam kota, bukan di markas TPNPB atau bukan di batas
wilayah TPNPB-OPM.
Markas TPNPB sendiri di Gulapa, bukan dalam kota di Kabupaten Intan Jaya.
Namun Pasukan Kemanan Indonesia tembak sembarang di pemukiman warga Civil di
Ibu Kota Intan Jaya, Papua.
Akibatnya dua warga Civil telah ditembak
Mati oleh Pasukan Keamanan Indonesia dan 4 orang menderita luka tembak dan satu orang Masyarakat civil lagi telah ditangkap.
Kenapa Kontak Senjata telah terjadi
Antara pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dan Pasukan Keamanan
Indonesia di Intan Jaya Pada Tanggal 26 Januari 2020? Silakan ikuti Kronologis
dibawah ini…..!!!!
Koronologis Kontak
Senjata Antara Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) dan
Pasukan Kemaan Indonesia di Intan Jaya Pada Tanggal 26 Januari 2020 sebagai
berikut:
Peristiwa Baku Tembak telah terjadi
di Mamba, yaitu ruas jalan trans Intan Jaya ke Beoga dan Dari Beoga ke Ilaga
pada Tanggal 26 Januari 2020 tepat pukul 11:00 sampai 12:30.
Di Mamba ada dua post Pasukan
Keamanan Indonesia yaitu pos Brimob di bagian atas dan post Militer Indonesia di
bagian bawah, dan yang keluarkan tembakan
pertama adalah pos Militer Indonesia dan selanjutnya post Brimob pikir ada
serangan dari Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) masuk di pos
Militer Indonesia, maka Brimob sudah siaga sehingga melakukan tembakan brutal
tanpa membedakan orang.
Akibatnya 3 orang masyarakat civil
yang mengendarai motor dari arah Bilogai tujuan ke Kota Intan Jaya tetapi Pasukan
Keamanan Indonesia tembak mereka, yaitu “Aliansi Jegeseni dan Alex Kobogau
ditembak mati di lokasi kejadian dan Alianus Jegeseni lari keperkampungan dan
Malex Kobogau peluru gigis di tubuh dan masih hidup.
Dan di kompleks kantor Bupati Zakeus
Jegeseni kena luka tembak oleh Pasukan Keamanan Indonesia, dan juga Yecson
Sondegau anak yang berumur 8 tahun luka tembak, Dan juga kepala suku Kayus Sani
juga mengalami luka tembak, semuanya masyarakat civil dan kejadian nya di Ibu
Kota Kabupaten Intan Jaya.
Selanjutnya, setelah tembak
masyarakat civil, pada pukul 13:00 sampai 17:17 sore Waktu Intan Jaya Pasukan
Keamanan Indonesia telah melakukan serangan ke Markas Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat di Gulapa dan di Tanah Merah, Dan disanalah telah terjadi kontak senjata yang
sengit Antara Pasukan Keamanan Indonesia dan Pasukan Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat TPNPB).
Kontak senjata Antara Pasukan
Kemanan Indonesia dan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah dimulai
dari pukul 13:00 hingga pukul 17:17 Waktu Intan Jaya.
Dan dalam Kontak Senjata ini Pasukan
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah berhasi tembak Mati tiga anggota
Pasukan Keamanan Indonesia, dan 3 lainnya mengalami luka tembak.
Dan selanjutnya, pada hari Senin
tanggal 27 Januari 2020 karyawan yang
bernama “Mazmur Tipagau” atau masyarakat non Papua di tembak mati di kecamatan
Wandawe Oleh Pasukan TPNPB, karena Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua
Barat ketahui bahwa Mazmur Tipagau
adalah anak buah nya Tito Karnavian.
Laporan terakhir yang
telah terima Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada Tanggal 31 Januari 2020
adalah sebagai berikut:
Homeo pada hari Jumat tanggal 31
Januari 2020 salah Satu Pimpinan TPNPB KODAP VIII Kemabu Intan Jaya yaitu Undius
Kogoya staff Komandan Operasi telah melaporkan melalui telepon atau hp satelit dan
beliau mengatakan bahwa Undius Kogoya dan pasukan TPNPB bakar Tower jaringan
telepon yang telah dipasang di Kecamatan Homeo, Kabupaten Intan Jaya.
Dalam hal ini Undius Kogoya
menyatakan siap lawan dengan TNI yang ada di Homeo, yaitu di perbatasan dengan
Kabupaten Paniai. Pembakaran Tower Telekom ini telah dilakukan pukul 8:30 pagi
waktu Intan Jaya, Papua.
Laporan kronologis ini adalah
dilaporkan langsung Oleh Penanggung jawab Perang TPNPB KODAP VIII Kemabu, Intan
Jaya yaitu Wakil Panglima Sabinus Waker dan
Komandan Operasi KODAP VIII TPNPB yang bermakas di Kemabu Intan Jaya,
yaitu Guspi waker.
Dan juga Ada beberapa Pimpinan
Perang di wilayah Gulapa dan Tanah Merah yaitu Undius Kogoya, Ruben Kobogau, Karel
Tipagau, Tandi Kogoya dan Josuwa Maisani.
Mereka ini adalah Pasukan Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang gigih melakukan perlawan dengan
Pasukan serdadu Budak asal Indonesia, yang datang sebagai pencuri di tanah
Papua.
Berdasarkan laporan ini, maka Komadan Operasi Umum TPNPB-OPM se Tanah Papua yaitu “Mayjen
Lekagak Telenggen membantah atas pernyataan dari Pihak Pemerintah Indonesia
melalui pimpinan Militer dan Polisi Indonesia di Papua yang mana telah dan
sedang melakukan penipuan public Atas realita Perang yang terjadi di Kaupaten
Intan Jaya.
Dalam hal ini yang terutama penipuan public yang telah dan
sedang dilakukan Oleh Kapolda Papua yaitu Irjen Paulus Waterpauw, yang mana dia
berusaha untuk menutup fakta-fakta atas situasi yang sebenarnya.
Mayjen Lekagak Telenggen menambahkan bahwa kami semua
Pimpinan TPNPB, serta Pasukan TPNPB dan Publik secara Nasioanl dan
Internasional sedang mengikuti berita penipuan saudara Paulus Waterpau yang mengeluarkan,
dan kami Ada amati bahwa Paulus Waterpauw hendak berusaha sembunyikan fakta
dengan giat melakukan propaganda murahan.
Mayjen Lekagak Telenggen juga mengatakan bahwa penipuan
public yang telah dan sedang dilakukan Oleh Irjen Paulus Waterpauw akan
memberikan pertanyaan bagi public secara national dan international, karena
Pasukan Kemanan Indonesia telah melakukan penembakan terhadap Masyarakat civil
yang tidak berdosa, namun Paulus Waterpauw mengtakan bahwa itu anggota TPNPB.
Ini benar-benar sangat memaluhkan, Dan tidak berwibawah.
Dengan melihat fakta Penipuan Paulus Warterpauw dan Pimpinan
Militer Indonesia ini, maka atas nama semua Pimpinan Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat di 33 Komando Daerah Pertahanan yang berada di Territory
West Papua, saya Mayjen Lekagak Telenggen menyampaikan Pernyataan Keras
kepada:
1.
Pemerintah
Indonesia melalui Pimpinan Militer dan Polisi Indonesia segera merubah pola penjampaian
berita tentang situasi dan kondisi di Lapangan, yaitu harus sesuai dengan Fakta
sesungguhnya dan berhenti melakukan penipuan Publik dengan propaganda murahan;
2.
Kami
Membantah keras atas apa yang Saudara Paulus Waterpauw mengembangkan isu bahwa
2 orang warga civil yang telah ditembak Pasukan Keamanan Indonesia di Intan
Jaya pada Tanggal 26 Januari 2020 itu adalah anggota TPNPB. Hal ini Kami tolak,
karena secara nyata bahwa Pasukan Kemanan Indonesia telah Tembak Mati
masyarakat Civil, bukan anggota TPNPB;
3.
Kami
Pimpinan TPNPB juga Membantah atas Pernyataan Pemerintah Indonesia melalui
TNI-POLRI mengatakan bahwa Pasukan Kemanan Indonesia berhasil membunuh Mayjen Lekagak Telenggen dan Militer
Murib adalah tidak benar dan Pimpinan Militer dan Polisi Indonesia sedang
tunjukan ketidakmampuannya kepada publik
secara national dan Internasional;
4.
Kami
Pimpinan Tentara Pembebasan NasionalPapua Barat (TPNPB-OPM) dibawah pimpinan
Gen. Goliath Tabuni dalam organisasi
KOMNAS TPNPB memiliki 33 Komando Daerah Pertahanan (KODAP) dan Pasukan
kami memiliki kemampuan fisik yang prima, dan mampu lawan Anggota Pasukan
Keamanan Indonesia yang terlatih dan memiliki persenjataan yang canggih, karena
Kami sangat percaya bahwa Roh Tuhan Bangsa Papua, Roh Alam Papua dan Roh Nenek
Moyang Kami melindungi Kami dalam pertempura melawan Pasukan Kemanan Musuh
Kolonial republic Indonesia, Dan kami akan tetap Perang terus sempai Papua
Merdeka Penuh;
5.
Kami
pimpinan TPNPB-OPM sampaikan Kepada Pemerintah Daerah Provinsi Papua dan Papua
Barat serta Rakyat Papua untuk mendesak
kepada Pemerintah Kolonial Republik Indonesia agar segera membuka pintu bagi Tim Pemantau PBB Segera memasukan ke daerah
Konflik Perang di Papua, guna melakukan investigasi yang independence agar laporan
harus berimbang dan adik;
6.
Markas
Pusat KOMNAS TPNPB-OPM melalui Komandan Operasi Umum Mayjen Lekagak Telenggen sampaikan
kepada Organisasi Pergerakan Civil Kota dan Perjuangan Diplomasi dan yang klaim
Militer Pembebasan Nasional harus segera Membuka satu tikar,
mensukseskan Perjuangan bangsa Papua. Karena kami militer Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sudah angkat senjata ini tidak akan berhenti sampai
Papua Merdeka.
Demikian laporan langsung dari Komandan Operasi Umum TPNPB
Mayjen Lekagak Telenggen dan Panglima KODAP Sinak Bridgen Militer Murib dari
Intan Jaya Papua, dan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM bertanggung jawab
atas verifikasi laporan ini. Terima Kasih atas Perhatian serta kerja sama yang
baik. Tuhan memberkati kita semua.
Intan Jaya 29 Januari 2020
Mengetahui Komandan Operasi Umum TPNPB
ttd
Mayjen Lekagak Telenggen
Pelapor Pimpinan Perang sementara TPNPB
ttd
Bridgen Militer Murib
Dan diteruskan kepada semua journalis dari berbagai media di
seluruh dunia, dan juga disampaikan kepada semua pekerja HAM di seluruh dunia
Oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom.
Publish by Admin
No comments:
Post a Comment