The photo of An Indonesian intelligent agent has organized riots in Wamena on September23th 2019 pic supplied |
Press Release by
West Papua National Liberation Army of OPM on November 5th 2019
Why do we
choose the title above? Because the facts and evidence in this video show that
the main actors of the conflict in Wamena on September 23th 2019 were members
of the Indonesian Military and Police intelligents.
And the main objective is to create conflict, so that the Indonesian Military freely sends more Indonesian Military and Police forces in Wamena, and also for the purpose of building the Mobile Bridgader Headquarters in Wamena. And look at the person in this video who is a member of Indonesian Intelligents, this is very clear.
And the main objective is to create conflict, so that the Indonesian Military freely sends more Indonesian Military and Police forces in Wamena, and also for the purpose of building the Mobile Bridgader Headquarters in Wamena. And look at the person in this video who is a member of Indonesian Intelligents, this is very clear.
The evident of Video on Wamena Riot were happned on September 23th 2019 please click here, The Main Actor of the Riots in Wamena on Sept 23th 2019 Are Indon Military & Police Intelligents
To prove it, please follow the instructions below:
From the editorial desk we repost so that all parties see and understand the conflict in Papua in a beautiful way, meaning that who is the actor who has created the conflict.
Because, a nation is a collection of a number of ethnicities and tribes. For example, in Indonesia, America, Singapore and all countries in the world form a nation in which there are various races. And in Indonesia itself there are Malay race, Chinese, Arabic and so on.
And also the people of Papua are aware that their main enemy is the system of colonialism, and capitalism, not humans. It's been a long time living side by side with migrants, and there has never been a racial conflict in Papua.
It's just that there are certain parties who don't want us to unite. Those who don't want us to unite must be resisted! Who's the one who doesn't want peace? They are the capitalist and colonialist leaders who are authoritarian namely the Indonesian Military and Police troops and the Ministers who are retired of Militarys and the Polices (TNI/Polri) themselves.
As a result of the acts and brutal actions that are anti-democratic and anti-human rights by the leader of the Capitalist and authoritarian character, the civilian people have been and are being victims.
And Keep in
mind that the struggle of the Papuan nation is for the Right to Determine
Political Self-determination, not for prosperity or the new Provinces District,
or the Provincial Expansion, or the infrastructure of the Trans Papua Road and
others.
That is very clear, but what created the conflict in Papua was the Indonesian Military and Police themselves. With the aim of eliminating the issue of the demands of the Papuan People for Freedom themselves, and this is Jakarta setting for the criminalization of the pure struggle of the Papuan Nation.
And non-Papuans living in Papua are well aware that indigenous Papuans are very good relationship with non-Papuans, but what creates conflict is the Indonesian Militarys and the Polices (TNI/POLRI) themselves.
Therefore, on this occasion, we submit that what created the conflict in Papua was the Indonesian Military and Police themselves. And they are not much different from the Terrorists, because they have been and are carrying out terrors, intimidation, and extrajudicial killings of indigenous Papuans for lead to 58th years.
This is a fact in the lives of indigenous Papuans, and non-Papuans who’s living in Papua have also been and are witnessing this Indonesian Military and Police violence against humanity.
So once again
we convey to the Indonesian Cimmunity and also to international community that
the riot actors in Papua are the Indonesian military and police themselves,
therefore don't blame the native Papuans.
And starting today, the Indonesian Polices and Militarys
immediately stop to arresting Indigenous people of Papuans. Why? Because the main actors who create conflict
in Papua are the Indonesian Militarys and Polices themselves.
Thank you for your attention.
By Sebby Sambom
Spokesman of West Papua National Liberation Army of OPM
Spokesman of West Papua National Liberation Army of OPM
In Indonesian Malay as fillow..!!!
Aktor Utama Perusuh di Wamena Adalah Intelejen TNI/POLRI Dengan Tujuan Ciptakan Konflik
Mengapa Kami pilih judul di atas ini? Karena
Fakta dan bukti di video ini menunjukan bahwa actor Utama konflik di Wamena
pada Tanggal 23 September 2019 adalah anggota intelejen Militer dan Polisi
Indonesia.
Dan tujuan Utama adalah ciptakan
konflik, supaya Militer Indonesia dengan bebas mengrim lebih banyak pasukan
Militer dan Polisi Indonesia di Wamena, dan juga untuk tujuan membangun Mako
Brimob di Wamena. Dan lihat orang yang di video ini adalah seorang anggota
Intelejen Indonesia, ini sangat jelas.
Untuk
membuktikannya silkan ikuti kutiban dibawah ini:
Dari meja redaksi kami repost agar semua pihak melihat
dan memahami konflik di Papua secara jelih, artinya bahwa siapa actor yang telah
ciptakan konflik.
Orang Papua tidak membenci pendatang atau bahasa
ilmiahnya migran. Jika kelak Papua merdeka, para migran memilih sendiri menjadi
warga negara Papua atau keluar tinggalkan Papua,itu hak mereka.
Sebab, bangsa adalah kumpulan dari sejumlah etnis dan
suku. Contoh, di Indonesia, Amerika, Singapura dan semua negara di dunia
membentuk sebuah bangsa yang di dalamnya ada berbagai ras. Dan di Indonesia sendiri
ada ras Melayu, Cina, Arab dan lain sebagainya.
Dan juga orang Papua sadar mengetahui bahwa musuh
utama mereka adalah sistem kolonialisme, Dan kapitalisme, bukan manusia. Sudah
cukup lama hidup berdampingan dengan kaum migran, dan tidak pernah konflik Sara
di Papua.
Hanya saja ada pihak tertentu tidak ingin kita
bersatu. Pihak yang tidak ingin kita bersatu itu harus dilawan! Siapa itu pihak
yang tidak ingin kedamaian? Mereka adalah para Pemimpin yang berwatak kapitalis
dan kolonialis yang otoriter yaitu TNI/Polri dan Para Menteri yang merupakan
Pensiunan TNI/Polri itu sendiri.
Akibat ulah dan tindakan brutal yang anti demokrasi
dan anti HAM oleh Pemimpin berwatak Kapitalis danotoriter ini, maka rakyat
civil telah dan sedang menjadi korban.
Dan Perlu ketahui bahwa perjuangan bangsa Papua adalah
untuk Hak Politik Penentuan Nasib Sendiri, bukan untuk kesejahteraan atau
Pemekaran Kabupaten, atau Pemekaran Provinsi, atau infrastructure Jalan Trans
Papua dan lain-lain.
Itu sudah sangat jelas, tapi yang ciptakan konflik di
Papua adalah Militer dan Polisi Indonesia itu sendiri. Dengan tujuan hilangkan
isu tuntutan Bangsa Papua untuk Merdeka sendiri, dan ini adalah setingan Jakrta
guna kriminalisasi Perjuangan murnih Bangsa Papua.
Dan orang non Papua yang tinggal di Papua ketahui
benar bahwa orang-orang Asli Papua sangat baik dengan orang non Papua, tapi
yang ciptakan konflik adalah TNI/POLRI sendiri.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini Kami sampaikan
bahwa yang ciptakn konflik di Papua adalah Militer dan Polisi Indonesia itu
sendiri. Dan mereka ini tidak jauh beda dengan Teroris, karena mereka telah dan
sedang lakukan terror, intimidasi, dan pembunuhan diluar prosedur hukum terhadap
orang Asli Papua selama 58 Tahun.
Ini adalah fakta dalam kehidupan orang Asli Papua, dan
orang Non Papua yang tinggal di Papua pun telah dan sedang menjadi saksi atas
kegejaman Militer dan Polisis Indonesia ini.
Jadi sekali lagi Kami sampaikan kepada masyarakat
Internasional dan Nasional Indonesia bahwa actor Perusuh di Papua adalah
Militer dan Polisi Indonesia itu sendiri, oleh karena itu jangan salahkan orang
Asli Papua.
Dan mulai hari ini, Polisi dan Militer Indonesia segera
stop tangkap-tangkap Orang Asli Papua. Mengapa? Karena actor Utama yang
ciptakan konflik di Papua adalah Militer dan Polisi Indonesia itu sendiri. Demikian, Terima kasih atas Perhatian Anda.
Oleh Sebby Sambom
Juru Bicara TPNPB-OPM
Publish by admin
No comments:
Post a Comment