The National Command of West Papua National Liberation Army Troops in Central Highlands of West Papua (pic TPNPB) |
Press Release by TPNPB-OPM on November 2st, 2019
TPNPB-NEWS:
Today on
November 1st 2019, General Operations Commander of TPNPB-OPM Major
General Lekagak Telenggen has officially issued a general appeal addressed to
all parties, and especially to the United Nations.
To Supporting Countries of Free Papua throughout the World and to the United Nations
With respect,
Since the struggle for Papua independence from 1961 to 1971 and up to the present year 2019 we are still in the wilderness, in the territory of West Papua.
While the
Colonial Government of the Republic of Indonesia controlled and took over our
customary lands, our hamlet which is our hometown, was all controlled by the
Colonial Government of the Republic of Indonesia through sending Indonesian
Military and Police Forces throughout Papua.
And we were all killed, and this murder Indonesian has been doing since May 1st 1963 until now. Indonesians still kills us like wild animals.
Therefore, we convey to the native Papuans that it is time for us to continue to fight until Papua is fully independent, if the UN and Indonesia do not recognize the Papuan Nation's Independence Rights, then we call on all native Papuans that we remain and will continue to carry out perfect resistance when even.
By looking at such conditions, we convey to supporters of Free Papua throughout the World, and also especially to Australia, New Zealand, and all Pacific Countries and to the United Nations a number of important matters that must be a concern, namely:
1. We are
leaders of TPNPB-OPM throughout Papua under the leadership of Gen. Goliath
Tabuni and General Operations Commander of TPNPB-OPM in West Papua Major
General Lekagak Telenggen together with 33th TPNPB-OPM Regional Commanders in
Chief hope that the Supporting States will immediately help us with Military
Logistics equipments. In this case, don't hesitate to help us TPNPB-OPM;
2. We are TPNPB-OPM Military Leaders from Sorong to Samari calling on the Free Papua Supporting Countries and the Pacific Islands to immediately help us the people of West Papua who are now suffering, and in 2019 and 2020 is a moment for the people of Papua, then the war will continue until Full Free Papua from the hands of the Colonial Government of the Republic of Indonesia;
3. We are the Leaders and all of the TPNPB-OPM Forces in 33th Region Commanders in Chief of TPNPB-OPM Calling for the entire Papuan supporters of independent both Internationaly, Nationaly and also Local Papua, to immediately support the current TPNPB-OPM Movement, because the TPNPB-OPM is ready to lead to a Total Revolution for the determination of one's own destiny for the people of West Papua;
4. That We TPNPB-OPM leaders hope that which countries support us in this Total Revolutionary War are the Countries that will Collaborate with the State of West Papua, after Papua got Independence. Therefore, we TPNPB-OPM Leaders hopes that the Supporting State helps us with military logistics equipments, because of us TPNPB troops from Sorong to Samarai are ready to fight with the Indonesian Military and Police Forces until Papua is independent;
6. Year after year TPNPB-OPM struggle from the 1996 Mapenduma Hostage under the leadership of General Kelly Kwalik and Daniel Kogeya, Silas Ellmin Kogeya, Daud Yiginap Lokbere, always refused Jakarta's offer. 58th years TPNPB-OPM experience struggling, TPNPB-OPM has had the experience that is,
a) Jakarta offers a 1% Fund for 7 Tribal Communities in Timika, Through Hand in Hand with Freeport and other Regency Expansion in Papua.
b) Design of Special Autonomy and Special Autonomy for Papua in 2001 and UP4B in 2011.
c) Expansion of Jakarata-style Regencies in some of Papua's Remote Areas. We were reject all this, and we only demand free Papua;
7. And to know that we used to have many factions in the struggle for an independent Papua, then every event that we TPNPB-OPM did in its forests was exploited by the political elites of Papua and Jakarta, and now TPNPB-OPM has united in the National Command from Sorong to Samarai. Therefore, whoever is a native Papuan who utilizes our Struggle, be it the Provincial, District Official up to the district level is our main enemys. And we will shoot dead Papuans who take care of the expansion of the New Provinces in Papua, before we shoot members of the Indonesian Military and Police.
This appeal was conveyed by the Commander in Chief of the National Command of TPNPB-OPM Gen. Goliath Tabuni through the General Operations Commander of TPNPB-OPM in the Land of Papua Major General Lekagak Telenggen, and has been able to be forwarded to the Management of the TPNPB-OPM Central Headquarters by Special Staff, to be announced to the world so that it can be of concern by the all parties.
Thus the TPNPB-OPM Official Call was issued from the TPNPB-OPM Headquarters through the TPNPB-OPM General Operations Commander throughout Papua. (Kimagi, West Papua Yambi).
And forwarded to all journalists around the world, and also delivered to human rights workers around the world by the spokesperson of the TPNPB-OPM Mr. Sebby Sambom.
The National Command of West Papua National Libertaion Army in Ndugama, Papua (pic Document TPNPB-OPM) |
In Malay Indonesians follow...!!!!
Seruan Umum Oleh Komandan
Operasi Umum TPNPB-OPM Mayjen Lekagak Telenggen
Siaran Perss KOMNAS TPNPB-OPM Per 02 November 2019
TPNPB-NEWS:
Hari ini tanggal 1 November 2019, Komandan Operasi Umum
TPNPB-OPM Mayjen Lekagak Telenggen telah resmi mengeluarkan seruan Umum yang ditunjukan
kepada semua pihak, dan yang terutama kepada PBB.
Kepada Yang terhormat,
Negara-Negara Pendukung Papua merdeka di
seluruh Dunia dan PBB
Dengan Hormat,
Berhubung Perjuangan Papua Merdeka sejak Tahun 1961 sampai 1971 dan hingga kini Tahun 2019 kami masih bergerlia di
Hutan belantara, di territory West Papua.
Sementara Pemerintah Kolonial Republik Indonesia menguasai Dan mengambil alih Tanah adat kami, Dusun Kami
yang merupakan kampung halaman kami, semua di kuasai oleh Pemerintah Kolonial
Republik Indonesia melalui pengiriman Pasukan Militer dan Polisi Indonesia di
seluruh wilayah Papua.
Dan Kami semua di bunuh habis, dan pembunuhan ini Indonesia
lakukan dari sejak 1 Mei 1963 hingga
kini. Indonesia masih membunuh Kami seperti bintang liar.
Oleh karena itu kami sampaikan kepada orang asli Papua bahwa
saatnya kami tetap lakukan perlawanan terus samapai Papua Merdeka Penuh, jika PBB
dan Indonesia tidak akui Hak Kemerdekan Bangsa Papua, maka kami serukan Kepada semua
orang asli Papua bahwa kita tetap dan akan terus melakukan perlawanan sempai
kapan pun.
Dengan melihat kondisi yang sedemikian ini, maka Kami
sampaikan kepada pendukung Papua Merdeka di
seluruh Dunia, dan juga yang terutama kepada Australia, New Zealand, dan
seluruh Negara Pasifik dan PBB beberapa ha penting yang harus menjadi
perhatian, yaitu:
1.
Kami
Pimpinan TPNPB-OPM se Tanah Papua dibawah Pimpinan Gen. Goliath Tabuni dan Komandan
Operasi umum se Tanah Papua Mayjen Lekagak
Telenggen bersama 33 PangKodap TPNPB-OPM berharap bahwa Negara Pendukung segera membantu Kami untuk peralatan Logistic Militer. Dalam hal ini
jangan ragu-ragu untuk bantu Kami TPNPB-OPM;
2.
Kami
Pimpinan Militer TPNPB-OPM dari sorong
sampai samari menjerukan kepada Negara-Negara
Pedukung Papua Merdeka serta Kepulauan Pasifik segera Membantu kami Rakyat West
Papua yang Kini Menderita, dan dalam Tahun 2019 dan 2020 adalah momen bagi Rakyat Papua, maka akan perang terus sampai Papua Merdeka Penuh
dari tangan Kolonial Republik Indonesia;
3.
Kami
Pimpinan dan seluru Pasukan Komnas TPNPB-OPM dalam 33 PangKodap Menyerukàn Kepada seluruh Pedukung Papua
merdeka baik Dunia Internasional, Dan Nasional maupun Lokal Papua, agar segera
mendukung Gerakan TPNPB-OPM saat ini, karena TPNPB-OPM telah siap untuk menuju
Revolusi Total guna Penentuan Nasib sendiri bagi Bangsa Papua Barat;
4.
Bahwa
Kami Pimpinan TPNPB-OPM berharap Negara mana yang mendukung kami dalam Perang
Revolusi Total ini adalah Negara Yang
akan Kerja sama dengan Negara Papua Barat, setelah Papua Merdeka. Oleh karena itu
kami Pimpinan TPNPB-OPM berharap bahwa Negara
Pendukung Membantu Kami peralatan logistic Militer, karena kami Pasukan TPNPB
dari sorong sampai samarai siap berperang dengan Pasukan Militer dan Polisi
Indonesia sampai Papua merdeka;
5.
Kami
Pimpinan TPNPB-OPM sampaikan demi Nama Tuhan yang Hidup dan Demi nama Tulang
belulang yang telah Gugur Pahlawan Revolusi Papua Barat bahwa Kami Pimpinan
KOMNAS TPNPB-OPM beserta 33 PangKodap Menolak dengan tegas Pemekaran Provinsi-Provinsi Baru yaitu Wacana
Pemekaran Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Papua Selatan atas nama Perjuangan
Kami, yang telah ditawarkan Oleh
Pemeritah Pusat Indonesia di Jakarta. untuk itu, Oknum Pejabat yang tanda
tangan dan menerima Pemekaran tersebut
itu kami akan memburu mereka sampai akan kami Bunuh, maka segera berhenti Urus gula gula Manis
buatan Jakarta itu;
6.
Tahun
Ke tahun Perjuangan TPNPB-OPM dari sejak Penyanderaan Mapenduma 1996 dibawah Pimpinan Jenderal Kelly Kwalik dan Daniel
Kogeya, Silas Ellmin Kogeya, Daud Yiginap Lokbere, selalu menolak tawaran Jakarta.
Pengalaman 58 tahun TPNPB-OPM berjuang, TPNPB-OPM telah memiliki pengalaman
yaitu,
a) Jakarta menawarkan Dana 1% untuk Masyarakat 7 Suku di Timika, Melalui
Gandengan tangan Freeport dan Pemekaran
Kabupaten lain di Papua.
b) Perancangan Otonomi Khusus dan Otsus
Papua tahun 2001 dan UP4B tahun 2011.
c) Pemekaran Kabupaten ala Jakarata
di beberapa Daerah Pedalaman Papua. Semua ini kami tolak, Dan Kita Hanya
nuntut Papua Merdeka.
7.
Dan
Untuk diketahuinya bahwa Kami Dulu banyak Faksi dalam perjuangan Papua Merdeka,
Maka setiap Peristiwa yang Kami TPNPB-OPM lakukan di Hutan-Hutan hasilnya di Manfaatkan
oleh Elit Politik Papua dan
Jakarta, dan kini TPNPB-OPM sudah bersatu dalam Komando Nasional dari
sorong sampai samarai. Oleh karena itu siapapun Orang Asli Papua yang memanfaatkan
Perjuangan kami, baik itu Pejabat daerah Provinsi, Kabupaten sampai tingkat distrik adalah Musuh utama
kami. Dan kami akan tembak mati Orang Asli Papua yang urus Pemekaran Provinsi-Provinsi
Baru di Papua, sebelum kami tembak anggota Militer dan Polisi Indonesia.
Seruan ini di sampaikan oleh Panglima Tinggi KOMNAS TPNPB-OPM
Gen. Goliath Tabuni melalui Komadan Operasi Umum TPNPB-OPM se Tanah Papua Mayjen
Lekagak Telenggen, dan telah dapat diteruskan kepada Manajemen Markas Pusat
KOMNAS TPNPB-OPM oleh Staff Khusus, guna diumumkan kepada dunia agar dapat
menjadi perhatian oleh semua pihak.
Demikian Seruan Resmi TPNPB-OPM
ini di keluarkan dari Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM melalui Komadan Operasi
Umum TPNPB-OPM se Tanah Papua. (Kimagi,
Yambi Papua Barat).
Dan diteruskan kepada Semua Journalists di seluruh dunia, dan
juga disampaikan kepada pekerja HAM di seluruh dunia oleh Juru Bicara KOMNAS
TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom.
Publish by Admin
No comments:
Post a Comment