Powered By Blogger

Monday, 31 August 2020

Komandan Batalyon Mekmembenal TPNPB-OPM KODAP XVI Yahukimo STEPEN WAKLA dan Pasukannya Bertanggungjawab Atas Pembunuhan Dua Anggota Intel Indonesia Di Dekai

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 31 Agust 2020

TPNPBNews

The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajemen Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi yang mana telah dikonfirmasi bahwa TPNPB dibawah Pimpinan STEPEN WAKLA, SIKSA PESTUS WEIPSA dan DIRMEK YANDO”, telah berhasil bunuh Dua Anggota Intelejen Indonesai yang menyamar sebagai Tukang Bangunan dan Tukan Sensor Kayu., di tiga tempat  yang berbeda di Wilayah Yahukimo, West pada Tanggal 27-29 Agustus 2020.  Dan mereka bertanggungjawab.

Untuk dikethauinya bahwa “TPNPB-OPM Ada dimana-mana di seluruh territory Papua Barat”, dan KOMNAS TPNPB memiliki 33 Komando Daerah Pertahanan di semua wilayah di Papua.

Dengan demikian TPNPB Siap lawan Pendudukan Indonesia di Tanah leluhur Bangsa Papua yang illegal, karena kehadiran Indonesia di Papua adalah sebagai Perampok dan pencuri di Tanah Papua.

Dengan dasar ini, maka orang Imigran Indonesia telah dan sedang melakukan tindakan terorisme dengan cara merampok kekayaan sumber daya Alam milik Orang Melanesia di Papua Barat, sambil meneror dan Membunuh pemiliknya.

Oleh karena itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka mengambil posisi dan berdiri bersama Rakyat untuk membela dan melindungi semua mahluk ciptaan Tuhan di atas Tanah Leluhur Bangsa Papua dari kejahatan yang telah dan sedang dilakukan Oleh Pasukan Teroris Indonesia yaitu TNI/POLRI.

Dan Pembunuhan di Dekai, Yahukimo ini telah dilakukan guna mencegah aktifitas spionase yang telah dan sedang dilakuakn oleh Intelejen Indonesia di Wilayah kekuasaan Pasukan TPNPB-OPM di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua.

Peristiwa ini telah dilakukan pada tanggal  27-29 Agustus 2020, di wilayah Kabupaten Yahukimo.

Wednesday, 3 June 2020

TPNPB Bertanggung Jawab Atas Penembakan Terhadap Yunus Sani Di Kabupaten Intan Jaya Papua

Barang Bukti milik Anggota Milisi Barisan Merah Putih Binaan TNI/Polri yang telah di tembak di Intan Jaya Papua, dua unit HT dan Satu Unit Pistol yang disita Oleh Pasukan TPNPB-OPM di Wilayah Intan Jaya-Papua. Pic TPNPB

Siaran Pers KOMNAS TPNPB-OPM Per 2 Juni 2020

The TPNPBNews: 
Intan Jaya, hari senin, 01/06/2020. 11:55 waktu lokal papua.  Laporan Resmi TPNPB-OPM yang telah di Terima Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM, yang mana telah dikeluarkan Oleh Komandan Operasi Nasional, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Mayjen Lekagak Telenggen.

Pimpinan dan seluruh pasukan  komandan BATAYON, APRIANUS TIPOGAU, kodap Intan Iaya kemabu, mengatakan via telpon  bahwa, Setalah pasukan kami berhasil, Penyerangan dan perampasan TIGA  pucuk senjata SS2 lipat besar dan AK 47 satu buah di bayai biru 99, pada hari jumat  tanggal 07/05/2020.10;00 kami sudah sampaiakan bahwa  Jangan tuduh masyarakat  atau organ lain tetapi kami pasukan tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) markas tigi kodap VIII INTAN JAYA, yang serang dan rampas asset Negara, maka mau TNI/POLRI mau cari Pelaku datang di markas kami.

Kami sudah mengambil keputusan dari pimpinan Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekkagak Telenggen, sebentara ini kami lakukan pembersihan milisi merah putih, mata-mata BIN masyarakat yang Negara Indonesia pasang untuk membunuh kami. 

Atas perintah itu pertama kami menembak dua orang milisi ,mata-mata atau BIN setelah itu kami lawan lagi TNI/POLRI.

Penembabakan di distrik wandae pada tanggal 22 mei 2020, hari jumat pukul 07;00 terhadap pembunuhan barisan merah putih  atau mata-mata Negara Indonesia (BIN). Atas nama HENIKO SOMAU atau ALMALIK BAGAU.

Thursday, 28 May 2020

Brigadier General Egianus Kogeya and His Troops Attacked 4th TNI Emergency Posts in Ndugama and Seize 77 Magazine and Other Military Equipments

West Papua National Liberation Army of Ndugama Defense Region Command Under Leadership of Brigadier General Egianus Kogeya after attacked 4 Emergency Posts of Indonesian Security Forces in Alguru Village, Nduga regency Papua (pic Document property of TPNPB-OPM) Pic taken on May 24th 2020

The Official Press Release by the West Papua National Liberation Army on May 27th, 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation,
by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.
The Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an official report which has been confirmed that TPNPB in Ndugama Region under the Leadership of Brigadier General Egianus Kogeya has successfully carried out attacks on 4th Post of Indonesian Security Forces in Alguru Village, at area of Keneyam the Capital Town of Nduga Regency-Papua on May 23th, 2020.

Please follow the direct report from Ndugama that has been sent to the Central Headquarters management of TPNPB-OPM below:

THE NATIONAL LIBERATION ARMY OF WEST PAPUA, FREE  PAPUA ORGANIZATION  FROM THE NDUGAMA REGION III
OFFICIALLY ANNOUNCES THE RESULTS OF WERE SUCESSFULY ATTACKED ON 4th EMERGENCY POST OF INDONESIAN MILITARY & THE POLICE DATED 23th of  MAY 2020 PAST in Alguru, Ndugama Papua.


Friday, 24 April 2020

TPNPB Responsible for Freeport Cars Shooting at Mile 60 Tembagapura on April 24th 2020

The Two Leaders of West Papua national Liberation Army of OPM, (pic WPNLA document)

The Official Press Release by the West Papua National Liberation Army on April 25th, 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation,
by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.

The Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an official report which has been confirmed that the TPNPB, under the leadership of "KELAMBUA WAKER", has successfully shot three Freeport-owned Trailer Vehicles at Mile 60, in the area of ​​an American-Owned Company in the Tembagpaura-Papua region on Date April 24th, 2020.

To know that "Kelambua Waker" is one of Leader of the Beoga 33th regional Command of West Papua National Liberation Army, Puncak Papua Regency.

This attack was carried out on Friday April 24th, 2020, at 09:30am, Papua time. In the event of this attack, Kelambua Waker reported via telephone and said that he and his troops were attacking a Freeport Company car at mile 60, Tembagapura-Papua.
In the case of this attack too, Maj. Gen. Lekagak Telenggen as General Operations Commander of the West Papua National Liberation Army said that the TPNPB-OPM leader was responsible for this attack.

Lekagak also said that the purpose of the TPNPB-OPM which always carried out attacks on the Freeport area in Tembagapura was very clear, namely PT.FREEPORT INDONESIA, owned by the United States, immediately stopped operations and closed until Papua Fully Independent from the hands of the Colonial Government of the Republic of Indonesia.

Lekagak added that we West Papua National Liberation Army (TPNPB) had offered Indonesia, in accordance with the UN Secretary General's request that the war must be stop for a while and the whole world should focus on the corona virus war, but the Indonesian military leadership did not want to hear it so we continued to attack the Indonesian Security Forces in the Freeport Area.

And remember that we West Papua National Loberation Army (TPNPB-OPM) carried out an attack on the Freeport Company-Owned Vehicle, because all of these vehicles were used by the Indonesian Security Forces. So our target is very clear too.

TPNPB Bertanggungjawab Atas Penembakan Mobil Freeport Di Mile 60 Tembagapura Pada 24 April 2020

Photo Pimpinan Kmando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (pi doc TPNPB, 2020)

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 25 April 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajemen Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi yang mana telah dikonfirmasi bahwa TPNPB dibawah Pimpinan KELAMBUA WAKER”, telah berhasil tembak Tiga Kendaraan Trailer Milik Freeport di Mile 60, di areal Perusahaan Milik Amerika di wilayah Tembagpaura-Papua pada Tanggal 24 April 2020.  

Untuk dikethauinya bahwa “Kelambua Waker” adalah Pimpinan TPNPB dari KODAP 33 Beoga, Kabupaten Puncak Papua.

Serangan ini telah dilakukan pada hari Jumat tanggal 24 April 2020, pukul 09:30, pagi waktu Papua. Dalam hal serangan ini, Kelambua Waker melaporkan via telpon dan mengatakan bahwa dia dengan pasukan nya yang serang mobil Perusahaan Freeport di mile 60, Tembagapura Papua. 

Dalam hal serangan ini juga, Mayjen Lekagak Telenggen selaku Komandan Operasi Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengatakan bahwa Pimpinan TPNPB-OPM bertanggungjawab atas serangan ini. 

Lekagak juga mengatakan bahwa Tujuan TPNPB-OPM yang selalu lakukan serangan di areal Freeport di Tembagapura  sangat jelas, yaitu PT.FREEPORT INDONESIA milik Amerika Serikat ini segera berhenti operasi dan tutup sampai Papua Merdeka Penuh dari tanggan Pemerintah Kolonial Republik Indonesia.

Lekagak menmbahkan bahwa Kami TPNPB sudah menawarkan kepada indonesia, sesuai dengan permintaan sekjen PBB bahwa perang harus berhenti untuk Sementara dan seluruh dunia harus focus perang virus corona, tetapi Pimpinan militer indonesia tidak mau dengar jadi kami tetap serang Pasukan Keamanan Indonesia di Areal Freeport. 

Saturday, 11 April 2020

Operasi Militer Yang Massive Oleh Pemerintah Indonesia Saat Rakyat Papua Ketakutan COVID-19 Di Papua Dan TNI Telah Tembak Mati Satu Warga Civil Serta Dua Anggota TPNPB


Photo Tandi Kogoya, anggota TPNPB yang telah tembak Mati Oleh Militer Indonesia pada Tanggal 10 April 2020 di Timika
Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 11 April 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi yang mana telah dikonfirmasi bahwa Dua Anggota TPNPB dan Satu Siswa Kelas 1 SMU ditembak Mati Oleh Pasukan Keamanan Indonesia pada Tanggal 10 April 2020 di Kampung Iwaka, Kabupaten Timika.

Dalam aksi serangan fajar ini, Pasukan Keamanan Indonesia juga telah tangkap seorang Karyawan Freeport atas Nama Ivan Sambom, dan Ivan Sambom masih di tahan dan lakukan Pemeriksaan tanpa didampingi Kuasa Hukum. Mungkin Pemeriksaan dengan intimidasi, Karena kebiadaban Polisi dan Tentara Indonesia di Papua memang begitu.

Laporan ini telah dikirim langsung Oleh Pimpinan TPNPB Gusby Waker dan Linus. Gusby Waker adalah Komanda Operasi TPNPB KODAP VIII Kemabu, Intan Jaya termasuk Wilayah Tembagapura, Papua. 

Laporan penembakan dua anggota TPNPB-OPM dan satu warga civil serta proses penguburan tanpa mengetahui keluarga korban oleh Pasukan Kemanan Indonesia di Timika, Papua.

Silakan ikuti laporan nya dibawah ini,

Massive Military Operations by the Government of Indonesia When Papuan People Are Frightened of COVID-19 in Papua and the TNI Were Shot Dead One Civilian and Two Other TPNPB Members


Tandi Kogoya, the member of TPNPB who was shot dead by Indonesian Military on April 10th 2020 (Pic TPNPB-OPM)

The Official Press Release of West Papua National Liberation Army on April 11th, 2020

TPNPBNews

The War of National Liberation, by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.

Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an Official report which has been confirmed that Two Members of TPNPB and One High School Grade 1 Student were shot dead by the Indonesian Security Forces on April 10th, 2020 in Iwaka Village, Timika Regency of Papua province.

In this morning attack, the Indonesian Security Forces have also arrested a Freeport employee on behalf of Ivan Sambom, and Ivan Sambom is still being detained and is carrying out an examination without the legal counsel. Probably Examination by intimidation, because of the savagery of the Indonesian Police and Army in Papua, that's how it is.

This report has been sent directly by TPNPB leaders Gusby Waker and Yunus Kobogau. Gusby Waker is the Operation Commander of TPNPB at Kemabu Region VIII Headquarters, in Intan Jaya Regency including the Tembagapura Region of Papua.

Report on the shooting of two TPNPB-OPM members and one civilian and the burial process without knowing by the families of the victims by the Indonesian Security Forces in Timika, Papua.

Tuesday, 31 March 2020

Aksi Penembakan Karyawan Freeport TPNPB Bertanggungjawab, Tapi Nyawa Korban Pemerintah Indonesia Yang Tanggungjawab

The Member of West Papua National Liberation Army of OPM, (pic document TPNPB)

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 31 Maret 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Tidak Peduli Entah Karyawan Freeport Kah  TPNPB Sudah Sampaikan Bahwa Freeport  Segera Tutup Operasi Kerja, karyawan mestinya harus tinggalkan kerja.

Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi yang mana telah dikonfirmasi bahwa Penembakan  di Kuala Kencana, Kabupaten Timika telah dilakukan Oleh TPNPB dibawah Pimpinan Gusby Waker dan Jhony Beanal. Gusby Waker adalah Komanda Operasi TPNPB KODAP XVIII Kemabu, Intan Jaya termasuk Wilayah Tembagapura, Papua. 

Dalam laporannya via telp seluler Gusby Waker mengatakan bahwa aksi Penembakan itu mereka yang lakukan, dan aksi itu merupakan pelaksanaa Perintah Operasi sesuai Deklarasi Perang TPNPB yang mana telah ditetapkan bahwa TPNPB akan lakukan serangan ke areal Perusahaan Emas Freeport, yaitu dari PortSite sampai di Grasberg. 

Dalam hal ini kami telah lakukan serangan terhadap Karyawan Freeport,  karena Kami sudah Minta kepada Manajemen Freeport untuk hentikan Operasi Penambangan namun mereka masih kerja terus maka kami serang. 

Dan kami adalah pemilik Emas di Gunung Nemangkawi, oleh karena itu kami anggap bahwa PT. Freeport dan Orang-Orang yang kerja di Perusahaan Freeport di Tembagapura adalah Perampok yang mana telah dan sedang mencuri hasil kekayaaan alam kami. Jadi apa salahnya kami bunuh karyawan Freeport? Katanya.

Mereka harus Mati sebgai Perampok dan pencuri yang jahat, karena 58 tahun mereka telah merampok dan mencuri  emas kami di Tembagapura, West Papua. Dan ini Pemikil Emas yang bertindak, Jadi mau slahkan siapa? 

Dan ini adalah tindakan nyata Pemilik Emas di Gunung Nemangkawi, di areal operasi PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, dengan tujuan Hanya Satu yaitu Tutup Operasi PT.Freeport Indonesia di Tembagapura dan kami harus bicara Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi Bangsa Papua. Mengapa? 

Karena akar masalah Papua adalah PT. Freeport Indonesia, yaitu demi kepentingan Emas di Tembagapura, maka Amerika serikat telah tekan PBB dan Belanda untuk Serahkan Administrasi Pemerintahan Papua Barat di serahkan kepada Indonesia. 

The TPNPB Responsible of Shooting Action to Freeport Employees But The Lives Victims is Indonesian Government Are Responsible


The West Papua National Liberation Army of OPM Troops (pic document TPNPB)
The Official Press Release of West Papua National Liberation Army as of March 31th, 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.

Do not Care whoms Freeport Employees or anyone, the West Papua National Liberation Army has been conveyed that Freeport Immediately Closes Operations, and employees should have to leave work.

Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an official report which has been confirmed that the shooting in Kuala Kencana, Timika Regency was carried out by the West Papua National Liberation Army under the Leadership of Gusby Waker and Jhony Beanal. Gusby Waker is the Operation Commander of TPNPB Kemabu region XVIII, in Intan Jaya including the Tembagapura Region of Papua.

In his report via cell phone Gusby Waker said that the shooting was carried out by them, and that the action was carried out in accordance with the TPNPB War Declaration which stipulated that the TPNPB would carry out attacks on the Freeport Gold Company area, from PortSite to Grasberg.

In this case we have carried out an attack on the Freeport Employees, because we have asked Freeport Management to stop the Mining Operations but they are still working so we attack.

And we are the owner of Gold in Mount Nemangkawi, therefore we consider that PT. Freeport and the people who work at the Freeport Company in Tembagapura are Rabbers who have stolen our natural resources. So what's wrong with killing Freeport employees? He said.

They must die as robbers and evil thieves, because 58th years they have robbed and stolen our golds in Tembagapura, West Papua. And this is the Golden Owner who is acting, So who are you going to give it to?

Monday, 30 March 2020

Sarangan Udara Militer Indonesia Telah Bombardir Markas TPNPB Ngalum Kupel Di Oksibil, Tapi Pasukan TPNPB Tangkap Bom Dan Mereka Aman


Photo Pangima TPNPB Ngalum Kupel Lamek Tablo Kiri Dan Wakil Panglima Enos O Kanan, (Pic TPNPB)

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 30 Maret 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi dari Pimpinan TPNPB Markas Ngalum Kupel pada tanggal 30 Maret 2020, yang isinya melaporkan bahwa Pasukan Keamanan Indonesia telah melakukan serangan Udara di Wilayah Pertahanan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di Markas Ngalum Kupel  di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang”, dan serangan udara Militer Indonesia ini tidak melukai Pasukan TPNPB-OPM.   

Dalam laporannya Pimpinan TPNPB Wilayah Ngalum Kupel melaporkan bahwa pada Tanggal 29 Maret 2020, sekitar pukul 14:00 Pasukan Militer Indonesia telah lakukan serangan Udara dengan menggunakan dua helicopter.

Dan dalam serangan Udara ini Militer Indonesia telah menjatuhkan 4 buah Bom, tapi Bom-bom itu tidak menghancurkan Markas TPNPB di Wilayah Pertahanan Ngalum Kupel, justrru Pasukan TPNPB telah tangkap sebuah BOM dengan bantuan kekuatan Tuhan melalui alam.

Pimpinan Militer dan Polisi Indonesia di Papua tidak mengakui Baku tembak Antara Pasukan TPNPB dan Militer Indonesia, tapi fakta di lapangan membenarkan adanya pertempuran sengit telah terjadi di Distrik Oksop Kaupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Saturday, 28 March 2020

Satu Anggota TNI Ditembak Mati Oleh Pasukan TPNPB Dan 4 Lainnya Mengalami Luka Tembak Di Oksibil-Papua

Ini adalah Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang Semarang sedang Perang lawan Pasukuan Kolonial Indonesia di Oksibil, kabupaten Pegunungan Bintang Papua, (Pic Doc TPNPB)

Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat per 29 Maret 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua  Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal  Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan Resmi dari Pimpinan TPNPB Markas Ngalum Kupel pada tanggal 29 Maret 2020, yang isinya melaporkan bahwa Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Wilayah Ngalum Kupel telah berhasil tembak 5 anggota Pasukan Militer Indonesai d Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang”, dan salah Satu nya tewas terkena Peluru senjata Pasukan TPNPB-OPM.   

Dalam laporannya Pimpinan TPNPB Wilayah Ngalum Kupel melaporkan bahwa pada Tanggal 29 Maret 2020, pada pagi atau subuh sekita pukul 04:00 Pasukan TPNPB telah Baku tembak dengan Pasukan Keamanan Indonesia dan dalm Baku tembak ini Pasukan TPNPB berhasil tembak 5 anggota Militer Indonesi di Oksibil.

Dalam hal ini, Pimpinan TPNPB-OPM Ngalum Kupel yang bermarkas di Wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang mengatakan bahwa mereka bertanggungjawab atas Penembakan lima anggota TNI ini.

Laporan yang telah di Terima Manajemen Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dari Oksibil via SMS pada tanggal 29 Maret 2020 boleh ikuti dibawah ini:  
Tadi malam sekitar pukul 12:00, Pasukan Keamanan Indonesia telah didrop ke Wilayah Pertahanan TPNPB Ngalum Kupel dengan menggunakan 4 mobil Strada dan satu truk.

Setelah Pasukan Keamanan Indonesia tiba di daerah Pertahanan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, terjadi kontak senjata antara Pasukan TPNPB dan Pasukan Keamanan Indonesia.

Pimpinan TPNPB Ngalum Kupel Melaporkan lagi bahwa baku tembak telah berlangsung tadi pagi, dan Pasukan TPNPB-OPM tembak satu anggota TNI tewas dan 4 lainya mengalami luka tembak.

Dan mayat anggota TNI yang telah ditembak Pasukan TPNPB sedang otopsi di rumah sakit Oksibil saat in. Sementara perang berlangsung, dan laporan selanjutnya akan menyusul. 

A Member of Indonesian Military Were Shot Dead by TPNPB troops And 4 others Suffered Gunshot wounds in Oksibil-Papua

The troops of West Papua National Liberation Army of Ngalum Kupel Regional Command in Pegunungan Bintang regency of Papua Province, they was promised to fights against Indonesian invaders Seciruty Forces with demand of West Papuans right to Self determination (pic document TPNPB-OPM 2019)

An Official Press Release by the West Papua National Liberation Army as of March 29th, 2020

TPNPBNews
The War of National Liberation, by the West Papua National Liberation Army will be carried out throughout West Papua's territory, and the War will cease after Papua is fully independent from the illegal military occupation of Indonesia on the ancestral lands of the Papuan people.

Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army has received an official report from the Leaders of the TPNPB Ngalum Kupel Headquarters on March 29th, 2020, which contents "reported that the West Papua National Liberation Army Forces in the Ngalum Kupel Region had succeeded in firing 5 members of the Indonesian Military Forces in Oksibil, Pegunungan Bintang Regency ", and one of them was killed by a TPNPB-OPM forces bullet.

In its report by the West Papua National Liberation Army Leadership of the Ngalum Kupel Region reported that on March 29th, 2020, at 4:00 am in the morning the TPNPB had exchanged fires with the Indonesian Security Forces and in this firefighting the TPNPB had succeeded were shot 5 members of the Indonesian Military in Oksibil.

In this case, the Leaders of the Ngalum Kupel TPNPB-OPM which is based in the Pegunungan Bintang Regency said that they were responsible for the shooting of these five members of Indonesian Military.
Reports that have been received by the Central Headquarters Management of West Papua National Liberation Army from Oksibil via SMS on March 29th, 2020 may follow below:
Were shootout location in Oksibil, Papua

Last night around 12:00, the Indonesian Security Forces had been dropped into the Ngalum Kupel TPNPB Defense Area by using 4 Strada cars and one truck.

After the Indonesian Security Forces arrived in the West Papua National Liberation Army Defense area, there was an armed clash between the TPNPB Forces and the Indonesian Security Forces.

TPNPB leaders Ngalum Kupel Reported again that the shootout had taken place this morning, and the TPNPB-OPM forces shot one TNI member dead and 4 others had gunshots wounds.

And the dead body of a member of the Indonesian Military  who had been shot by the TPNPB forces was conducting an autopsy at the Oksibil hospital at this time. While the war is in progress, and subsequent reports will follow.

Wednesday, 25 March 2020

TPNPB Official Website Lunching on 47th Anniversary of TPNPB and Brief History of WPNLA Establishment


The West Papua National Liberation Army of OPM Official Website Lunching today on March 26th 2020, by Management
Establishment History of West Papua National Liberation Army (WPNLA) of OPM

National Command of the National Liberation Army of West Papua an Free Papua Organization Headquarters inform the public about the establishment history of the West Papua National Liberation Army (WPNLA) TPN OPM and later in commemoration of the 47th anniversary of the National Liberation Army of West Papua on March 26th 1973 to March 26th 2020).

First
, the Basic Law of Establishment of the National Liberation Army of West Papua of the Free Papua Organization in the NATIONAL COMMAND 2012.

Based on the Constitution or the Interim Constitution of the Republic of West Papua on July 1st
1971, consisting of VIII Chapters and 129 Articles, then in Chapter V On Defense and Security Affair, and in Article 105, Paragraph 1, which states that the Establishment of Security Forces of West Papua will consist of voluntary military service and the military shall be established by Law, and in Section 2, which states that it is a Forces of the Republic of West Papua is the army, Navy and Air Forces.

Under Article 105, on the date March 26rd
, 1973 have formed the National Liberation Army abbreviated TPN, which consists of the High Commander I Chief, Commander of Regional and staff as well as soldiers who still survive to this day in the headquarters of their respective areas.

Based on Chapter VIII On Rules, Transition, Amendment, Supplement and Cover, then on Article 121, which states, "As a result of the proclamation of July 1st
1971, the Government of the preceding legislation referred to in article 106 immediately formed an army for the liberation of the country with the President's decision ".

Sejarah Berdirinya TPN-OPM dan Setelah Reformasi Telah Menjadi TPNPB-OPM 2012


Gambar himbauan Perayaan Hari lahirrnya  TPNPB-OPM 1973-2020 dan sekarang sudah 47 tahun berjuang dan akan berjuang terus sampai Papua merdeka Penuh dari Kolonialisme Indonesia, Pic  Document TPNPB-OPM
Komando Nasional-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka dari Markas Pusat memberitahukan kepada publik tentang sejarah berdirinya TPN dan kemudian Reformasi telah menjadi TPNPB serta sejarah memperingati hari jadinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang ke 47 yaitu 26 Maret 1973-26 Maret 2020).

Pertaman, Dasar Hukum Berdirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka KOMANDO NASIONAL 2012

Berdasarkan Undang-Undang Dasar atau Konstitusi Sementara Negara Republik Papua Barat pada tanggal 1 Juli 1971, yang terdiri dari VIII Bab dan 129 Pasal, maka pada Bab V Tentang Pertahanan dan Keamanan, dan pada Pasal 105, Ayat 1 yang menyatakan bahwa Pembentukan Angkatan Perang Republik West Papua akan terdiri dari militer sukarela dan militer wajib ditetapkan dengan Undang-Undang, dan pada Ayat 2 yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Angkatan Republik West Papua adalah Army, Navy dan Air Force.

Berdasarkan Pasal 105 maka pada tanggal 26 Maret 1973 telah dibentuk Tentara Pembebasan Nasional yang disingkat TPN, yang terdiri dari Panglima Tinggi, Panglima Daerah dan Staff serta prajurit yang sampai hari ini masih bertahan di markas daerah masing-masing dan berjuang.

Berdasarkan Bab VIII Tentang Peraturan, Peralihan, Perobahan, Tambahan dan Penutup, maka pada Pasal 121 yang menyatakan, “Sebagai akibat dari pada Proklamasi 1 Juli 1971, maka Pemerintah dengan mendahului Undang-undang yang dimaksud dalam artikel 106 segera membentuk satu Tentara untuk Pembebasan Bangsa dengan keputusan President”.