Powered By Blogger

Tuesday 7 November 2017

TPNPB-OPM Statement on Ambulance Car Shooted & Burning Stalls in Tembagapura West Papua

Stalls (Kios) Burning Down by West Papua National Liberation Army because suspected the stalls is a place to discuss and hide the Indonesian Intelligence and security apparatus
ENGLISH
West Papuan National Liberation Army (TPNPB-OPM) officer reported to TPNPB spokesman Mr. Sebby Sambom that the shooting of the Ambulan Car and stalled fires in Tembagapura West Papua's wall had been done because Indonesian Police members were in ambulances, and the stalls we was burned were intelligence and members of Indonesian Military & the Polices always hidden at the stalls.

This is reported directly from Tembagapura, West Papua to the TPNPB-OPM spokesman Mr. Sebby Sambom on November 6th  2017 at 3 pm, to convey to the international, national and local West Papua public so that the public can find out.
The following direct reports have been sent to the TPNPB-OPM Spokesperson:
Sir, National Liberation Army of West Papua has done Ambulance shooting at Freeport Mining area at that time, for the reason that members of Brimob (Indonesian Police) went up and down using the ambulance car.
Therefore, we convey to all medical workers in Tembagapura so that Ambulance cars should not be used by Brimob or members of Indonesian Military and the Polices. So that, if we see the ambulance cars used by the Indonesian Military and Police, then whatever the reason we will shoot.
Thus, our West Papuan National Liberation Army submitted a request for forgiveness to SOS International, the International Red Cross and also to medical workers in Tembagapura West Papua.
With this experience, then we convey to all health workers and also to Managemen of PT. Freeport Indonesia that do not give the Company's vehicles to members of the Indonesian Military and the Polices in Tembagapura, West Papua.
We also appeal to the management of PT. Freeport Indonesia to immediately stop the vehicle facilitation to Indonesian Military and the Polices members operating in Tembagapura, West Papua. 
Because if the company's vehicles are used by the Indonesian Military and Police, we will not hesitate to shoot any buses or cars owned by Freeport Minig Company in Tembagapura, West Papua.
In fact we will attack the buildings owned by the company in Tembagapura, if the company facilitation of Indonesia military and police. 
And the shooting of Ambulan cars in Tembagapura, West Papua is a venom bullet, because the purpose of shooting is Brimob in the ambulance car.
Sir, apologize because we are late to inform about the stalls goods deprivation. The stalls in the Tembagapura that we had burned were because under the reason that the stalls were a place of Indonesian intellegen agent.
We can got information from Papua Intelligence Service (PIS) that there are special Indonesian intelligence officers in the stalls, so we do check all the stalls.
And the goods we have taken it today, November 6th , 2017 at 5:30 pm West Papua time, we have returned all the goods belonging to the civil society in the form of golds and the money has been turned by the commander.
This report is a clarification of the news tilting with cheap propaganda by the provocative Indonesian intelligen medias and mocking the National Liberation Army of West Papua.
The National Liberation Army of West Papua (TPNPB-OPM) also reported that they were hit by light gunfire, by Indonesian Colonial enemy bullets.
Here's the report:

Commander, we are exposed to lightly wounded gunfire, one member of TPNPB-OPM is right-footed by Indonesian Police and Military. This happened when we attacked the Police Station in Tembagapura, West Papua yesterday afternoon on 5 November 2017.
It is necessary to know by all parties that all Leaders and all members of West Papua National Liberation Army (TPNPB-OPM) are West Papuans Human Rights Defenders, and we are not Terrorists or we are not criminals. We are West Papuans Freedom Fighters!

We have been and are fighting for the rights of the West Papuans people, including the Political Rights of West Papuans to self-determination and free from colonization by the Colonial nation of the Republic of Indonesia.  

This right is protected by international human rights law, therefore there is no reason to limit the right to freedom of the Papuan people.
Thus, we make this report correctly and responsibly.

Translated, edited and published by,
Sebby Sambom
Spokesperson of  TPNPB
West Papuans Human Rights Defender
----------------------------------------------------


West Papua NAtional Army Personnel in Tembapura, West Papua on November 2017

Malay INDONESIAN


Pernyataan TPNPB-OPM Atas Penembakan Mobil Ambulan & Bakar Kios di Tembagapura West Papua



Kurir Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat TPNPB-OPM dari tembagapura melaporkan kepada Juru Bicara TPNPB Tuan Sebby Sambom bahwa, penembakan Mobil Ambulan dan bakar kios di tembagapura West Papua telah dilakukan karena anggota Brimob ada dalam mobil Ambulan, dan juga kios yang kami bakar itu ada intelejen dan anggota TNI/Polri.

Hal ini dilaporkan lnagsung dari Tembagapura, West Papua kepada Juru Bicara TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom pada tanggal 6 November 2017 pukul 3 sore, guna sampaikan kepada public secara Internasional, Nasional dan local West Papua supaya public dapat mengetahuinya.  

Berikut laporan Langsung  yang telah dikirim kepada Juru Bicara TPNPB-OPM:


Tuan, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah lakukan Penembakan mobil Ambulan PT. Freeport Indonesia waktu itu, karena dengan alasan anggota Brimob naik turun menggunakan mobil ambula tersebut. 

Oleh karena itu, kami sampaikan kepada semua pekerja medis di Tembagapura agar mobil Ambulan jangan dipakai oleh Brimob atau anggota TNI/Polri. Sebab jika kami lihat mobil Ambulan digunakan oleh Militer dan Polisi Indonesia, maka apapun alasannya kami akan tembak. 

Dengan demikian, maka kami Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat menyampaikan permohonana maaf kepada SOS Internasional, Palang Merah Internasional dan juga para pekerja media di Tembagapura West Papua. 

Dengan pengalaman ini, maka kami sampaikan kepada semua pekerja kesehatan dan juga kepada Manjemen Perusahaan PT. Freeport Indonesia bahwa jangan berikan kendaran milik Perusahaan kepada anggota TNI/POLRI yang ada di Tembagapura West Papua. 
Kami juga himbau kepada manajemen PT. Freeport Indonesia agar segera berhenti fasilitasi kendaraan kepada anggota TNI/POLRI yang beroperasi di Tembagapura West Papua. 
Sebab jika kendaraan perusahaan digunakan oleh Militer dan Polisi Indonesia, maka tidak segan-segan kami akan lakukan penembakan terhadap bus atau pun mobil milik Perusahaan Freeport di Tembagapura, West Papua. 
Bahkan kami akan serang gedung-gedung milik perusahaan di Tembagapura, jika perusahaan fasilitasi militer dan polisi Indonesia. 
Dan penembakan mobil Ambulan di tembagapura, West Papua ini merupakan peluru nasar, karena tujuan penembakan adalah Brimob yang ada dalam mobil ambulan tersebut.
Tuan mohon maaf lambat info untuk perambasan kios-kios itu. Kios-kios di tembagapura yang kami telah bakar itu karnea dengan alasan bawah kios-kios itu merupakan tempat bersempunyian Intel-intel Indonesia. 
Hal ini kami dapat informasi dari Papua Intelegen Service (PIS) bahwa ada intel-intel khusus Indonesia yang bemain di kios-kios itu,  sehingga kami lakukan pemeriksaan semua kios. 
 Dan barang barang yang  kami telah ambil itu hari ini tanggal 6 November 2017 pukul 5:30 sore waktu Papua Barat, kami sudah kembalikan semua barang-barang milik masyarakat sivil berupa emas dan uang sudah kmbalikan komandan. 
Laporan ini merupakan klarifikasi atas pemberitaan berita miring dengan propaganda murahan oleh media-media intelejen Indonesia yang penuh provokatif dan memojokan Tentara Pemebbasan Nasional Papua Barat. 
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) juga melaporkan bahwa mereka terkena tembakan ringan, oleh peluru musuh Kolonial Indonesia. 

Berikut laporannya:

Komandan, kamari ada terkena tembakan luka ringan, satu anggota TPNPB-OPM kena kaki kanan oleh Polisi dan Militer Indonesia. Hal ini terjadi saat kami serang Kantor Polisi di Tembagapura, West Papua sore kemarin tanggal 5 November 2017. 
Perlu ketahui oleh semua pihak bahwa semua Pimpinan dan semua anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) adalah  West Papuans Human Rights Defenders, dan kami bukan Teroris atau pun kami bukan kriminal. We are West Papuans Freedom Fighters! 
Kami telah dan sedang berjuang untuk HAk-Hak bangsa Papua Barat, termasuk Hak Politik Bangsa Papua Barat untuk menentukan Nasib sendiri dan bebas dari penjajahn oleh bangsa Kolonial Republik Indonesia. 

Hak ini dijami oleh Hukum HAM Internasional, oleh karena itu tidak ada alas an untuk membatasi hak kemerdekaan Bangsa Papua. 
Demikian, laporan ini kami buat dengan benar dan bertanggung jawab.

Translated, edited and published by,
Sebby Sambom
Juru Bicara TPNPB
West Papuans Human Rights Defender
------------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment