The Personnel of West Papua NAtional Liberation Army at Freeport Mining area Tembagapura, West Papua |
JAYAPURA,
Indonesia (AP) - Polisi Indonesia mengatakan pada hari Kamis bahwa orang-orang
bersenjata telah menduduki dua desa di provinsi paling timur Papua di dekat
tambang emas dan tembaga milik A.S. Dan kemungkinan meningkatnya konflik separatis di
wilayah tersebut.
Kepala polisi Papua Boy Rafli Amar mengatakan sekitar
1.300 orang telah dicegah meninggalkan desa Kimbeli dan Banti dalam dua hari
terakhir oleh salah satu
kelompok yang mencakup sekitar 25 orang bersenjata.
Indonesia membatasi wartawan asing untuk melaporkan di
provinsi Papua dan Papua Barat dan catatan kejadian kejadian tidak mungkin
menjadi gambaran yang lengkap.
Amar mengatakan bahwa orang-orang bersenjata tersebut
adalah "kelompok kriminal bersenjata," deskripsi yang sering
digunakan polisi saat merujuk pada separatis bersenjata Papua.
"Jumlah mereka cukup besar, hampir 100 dengan
sekitar 25 orang bersenjata, sementara yang lain menggunakan senjata
tradisional seperti parang, panah dan tombak," katanya.
Tiga hari bentrokan antara polisi Indonesia dan
orang-orang bersenjata bulan lalu di dekat tambang raksasa Grasberg, dan menewaskan
seorang perwira Polisi
Indonesia dan melukai enam lainnya.
Tambang milik Phoenix, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. yang berbasis di Arizona. Amerika Serikat ini merupakan sumber ketegangan di kawasan ini karena kerusakan lingkungan dan kemarahan penduduk asli Papua terhadap keuntungan dari sumber daya lokal yang dikirim ke luar negeri.
Sebuah pemberontakan tingkat rendah untuk kemerdekaan
telah direbut di
Papua, dari sejak dipindahkan nya Administrasi Papua Barat dari
Belanda ke pemerintahan Indonesia pada tahun 1963.
Wilayah yang membentuk bagian barat pulau New Guinea,
dimasukkan ke dalam Indonesia pada tahun 1969 setelah sebuah pemungutan suara yang telah disponsori oleh PBB dan para pemimpin suku yang telah dipilih oleh Militer Indonesia dipaksa
memberikan sura untuk ikut Indonesia sejak saat itu dan Indonesia telah menipu para
kepala-kepala suku ini. Akhirnya nasib orang Papua telah dirugikan.
Sebby Sambon, juru bicara kelompok separatis Papua yang
dikenal dengan nama TPN-OPM, meminta warga desa untuk
tidak pergi. Dia mengatakan
bahwa separatis adalah pejuang kebebasan, dan kita berjuang untuk rakyat dan negeri kami.
Amar mengatakan, polisi yang didukung oleh tentara
berusaha untuk membuka komunikasi dengan orang-orang bersenjata melalui Pemerintah daerah
sebagai perantara.
Menteri keamanan Wiranto mengatakan bahwa dia telah
meminta petugas keamanan untuk meyakinkan separatis dengan damai mengundurkan diri dari perang ini.
"Saya telah berkomunikasi dengan kepala polisi dan
militer setempat dan juga dengan organisasi keamanan lainnya di sana untuk
menyelesaikan masalah ini dengan baik tanpa ribut," kata Wiranto, yang
menggunakan satu nama. "Itu
yang kita inginkan." anyone whom's Englihs guys please click source here, Indonesia security forces in standoff with Papua separatists
Translated, Edited and Republished by,
Sebby Sambom
West Papuans Human Rights Defender
Spokesperson of TPNPB-OPM
Former West Papuan Political Prisoner
No comments:
Post a Comment