Powered By Blogger

Thursday, 9 November 2017

Pasukan Keamanan Indonesia Dalam kebuntuan Dengan separatis Papua


The Personnel of West Papua NAtional Liberation Army at Freeport Mining area Tembagapura, West Papua

JAYAPURA, Indonesia (AP) - Polisi Indonesia mengatakan pada hari Kamis bahwa orang-orang bersenjata telah menduduki dua desa di provinsi paling timur Papua di dekat tambang emas dan tembaga milik A.S. Dan kemungkinan meningkatnya konflik separatis di wilayah tersebut.

Kepala polisi Papua Boy Rafli Amar mengatakan sekitar 1.300 orang telah dicegah meninggalkan desa Kimbeli dan Banti dalam dua hari terakhir oleh salah satu kelompok yang mencakup sekitar 25 orang bersenjata.

Indonesia membatasi wartawan asing untuk melaporkan di provinsi Papua dan Papua Barat dan catatan kejadian kejadian tidak mungkin menjadi gambaran yang lengkap.

Amar mengatakan bahwa orang-orang bersenjata tersebut adalah "kelompok kriminal bersenjata," deskripsi yang sering digunakan polisi saat merujuk pada separatis bersenjata Papua.

"Jumlah mereka cukup besar, hampir 100 dengan sekitar 25 orang bersenjata, sementara yang lain menggunakan senjata tradisional seperti parang, panah dan tombak," katanya.

Tiga hari bentrokan antara polisi Indonesia dan orang-orang bersenjata bulan lalu di dekat tambang raksasa Grasberg, dan menewaskan seorang perwira Polisi Indonesia dan melukai enam lainnya.

Tambang milik Phoenix, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. yang berbasis di Arizona. Amerika Serikat ini merupakan sumber ketegangan di kawasan ini karena kerusakan lingkungan dan kemarahan penduduk asli Papua terhadap keuntungan dari sumber daya lokal yang dikirim ke luar negeri.

Sebuah pemberontakan tingkat rendah untuk kemerdekaan telah direbut di Papua, dari  sejak dipindahkan nya Administrasi Papua Barat dari Belanda ke pemerintahan Indonesia pada tahun 1963. 

Wilayah yang membentuk bagian barat pulau New Guinea, dimasukkan ke dalam Indonesia pada tahun 1969 setelah sebuah pemungutan suara yang telah disponsori oleh PBB  dan para pemimpin suku yang telah dipilih oleh Militer Indonesia dipaksa memberikan sura untuk ikut Indonesia sejak saat itu dan Indonesia telah menipu para kepala-kepala suku ini. Akhirnya nasib orang Papua telah dirugikan. 

Sebby Sambon, juru bicara kelompok separatis Papua yang dikenal dengan nama TPN-OPM, meminta warga desa untuk tidak pergi. Dia mengatakan bahwa separatis adalah pejuang kebebasan, dan kita berjuang untuk rakyat dan negeri kami.
Amar mengatakan, polisi yang didukung oleh tentara berusaha untuk membuka komunikasi dengan orang-orang bersenjata melalui Pemerintah daerah sebagai perantara.

Menteri keamanan Wiranto mengatakan bahwa dia telah meminta petugas keamanan untuk meyakinkan separatis dengan damai mengundurkan diri dari perang ini. 

"Saya telah berkomunikasi dengan kepala polisi dan militer setempat dan juga dengan organisasi keamanan lainnya di sana untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik tanpa ribut," kata Wiranto, yang menggunakan satu nama. "Itu yang kita inginkan." anyone whom's  Englihs guys please click source here, Indonesia security forces in standoff with Papua separatists

Translated, Edited and Republished by,
Sebby Sambom
West Papuans Human Rights Defender
Spokesperson of TPNPB-OPM
Former West Papuan Political Prisoner

No comments:

Post a Comment