Warga Masyarakat Orang Asli Papua yang mengungsi ke Timika, karena takut kehadiran Pasukan Kriminal Indonesia yaitu TNI/POlri di Tembagapura, Papua. (Pic Google supplied) |
Siaran Pers Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Per
7 Maret 2020
WPNLANews
The
National Liberation War, Perang Pembebasan
Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh
territory Papua Barat, dan Perang akan
berhenti setelah Papua Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal Militer Indonesia di atas tanah leluhur
bangsa Papua.
Management Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua
Barat telah terima laporan langsung tentang Perang antara Pasukan TPNPB dan
Pasukan Perampok yaitu Militer dan Polisi Indonesia di Tembagapura, dan laporan
ini dilaporkan lansung oleh Komandan Operasi Umum Major General Lekagak
Telenggen pada Hari Sabtu tanggal 7 Maret 2020, pukul 14:31 waktu Papua.
Sebelum Kami ikuti laporan dari Komandan Operasi Umum TPNPB
Mayjen Lekagak Telenggen, Kami tanggapi Pernyataan Militer dan Polisi Indonesia
tentang Masyarakat orang Asli Papua dari tembagapura yang telah mengunsi ke
Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Berikut Tanggapan Resmi Tentara Pembebasan Nasional Papua
Barat Tentang Pengungsi:
Pada hari ini Tanggal 7 Maret 2020, Management Markas Pusat
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sampaikan kepada publik secara Nasional
dan Internasional bahwa Masyarakat Orang Asli Papua dari wilayah Tembagapura
yang telah mengungsi ke Timika adalah Karena ketakutan atas Kejahatan Militer
dan Polisi Indonesai, dan bukan karena takut kepada Pasukan Tentara Pembebasan
national Papua Barat.
Dalam hal ini Kami menilai bahwa Militer dan Polisi Indonesia
telah dan sedang melakukan penipuan publik secara massive, untuk melegitimasi
rakyat Orang Asli Papua bahwa TPNPB Jahat dam masyarakat harus tolak anggota
TPNPB-OPM.
Dan permainan ini sudah biasa dilakukan Oleh Pasukan Militer
dan Polisi Indonesia, saat terjadi Penyerangan Oleh Pasukan Tentara Pembebasan
national Papua Barat.
Cara-cara yang telah dan sedang dilakukan Oleh Pasukan
Militer dan Polisi Indonesia ini adalah cara kuno, dan dari dulu Militer dan
Polisi Indonesia selalu lakukan begitu.
Dalam hal ini Kami mempunyai Catatan bahwa di tahun 2017 pun sama halnya, tapi itu Militer
dan Polisi Indonesia yang sengaja hasud masyarakat untukmengungsi ke Timika.
Tahukah tujuan Militer dan Polisi Indonesia atas scenario
mereka untuk mengungsikan masyarakat Civil Orang Asli Papua?
Nah ini jawabanya, yaitu setelah Pasukan Militer dan Polisi
Indonesia berhasil evakuasi Masyarakat ke Timika, mereka mau lakukan operasi
dengan menggunakan Roket dan serangan helicopter ke kampung-kampung guna
lumpuhkan kekuatan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Bara.
Jadi kami tidak sebodok itu, karena Pasukan Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) berjuangn Hanya untuk hak Rakyat
bangsa Papua.
Dan juga Perlu ketahui bahwa masyarakat di Tembagapura itu
semuanya keluarga anggota TPNPB-OPM, jadi tidak mungkin Pasukan Tentara
Pembebasan Nasional lakukan terror terhadap Masyarakat Orang Asli Papua.
Ingat bahwa evakuasi Masyarakat Orang Asli Papua dari
Tembagapura dan diungsikan ke Timika itu hanya permainan Militer dan Poliis
Indonesia.
Sekali lagi Kami pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua
Barat sampaikan kepada semua pihak bahwa TPNPB-OPM berjuang Hanya untuk Hak
Kemerdekaan Bangsa Papua, maka Pasukan TPNPB tidak pernah terror Masyarakat
Orang Asli Papua.
Dan Masyarakat Orang Asli Papua pun ketahui hal itu, dan
mereka pasti mendukung perjunagan yang telah dan sedang dilakukan Oleh Pasukan
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.
Tapi Kalau mereka mengatakan bahwa mengungsi karena takut
teror oleh Paasukan TPNPB, maka itu Hanya di depan Pasukan Militer dan Polisi
Indonesia, tetapi hati mereka mengatakan bahwa Papua harus merdeka dan mereka
tentu berdoa untuk Pasukan TPNPB-OPM.
Jadi Indonesia pikir Rakyat Papua benci Pasukan TPNPB? Sama
sekali tidak, karena Rakyat Papua mau merdeka, dan berdiri sendiri sebagai
bangsa yang merdeka, terleapas dari Penindasan oleh Militer dan Polisi
Indonesia yang tidak mengenal kemanusiaan.
Berikut laporan Komandan Operasi Umum, Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat Major general lekagak Telenggen boleh ikuti dibawah ini:
Perang Antara Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
dan Pasukan Keamanan Indonesia di Tembagapura Papua, sedang berlangsung, yang
mana Perang telah dimulai dari tanggal 26 Februari 2020 sampai 6 Maret 2020.
Lekagak mengatakan bahwa Pasukan saya berhasil tembak Mati 17
Anggota Pasukan Keamanan Indonesia dan
luka-luka kami belum ketahu,i tutur Lekagak.
Lekagak juga menambhkan bahwa saya harap Pimpinan Militer dan
Polisi Indonesia segerah mengakui korban
anggota mereka yang tewas ditembak Pasukan TPNPB.
Kasihan, mereka punya istri dan anak-anak. Kenapa Pemerintah
Indonesia sembunyikan korban anggota Pasukan Militer dan Polisi Indoesia yang tewas
ditembak Pasukan TPNPB?
Lanjut Lekagak Telenggen, Kamu mati tidak apa asal jangan
anggap perang kami adalah perang KKB, KKSB OTK, dan stikma lainnya.
Ingat bahwa Kami yang saat ini perang di areal PT. Freeport
Indonesia dan menguasai wilayah Tembagapura adalah Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat, yang mana telah dan sedang melakukan pembelaan dan perlindungan
terhadap Rakyat dan Negeri Kami, yaitu West Papua.
Lekagak juga mengatakan Kami sudah dapat bocoran bahwa Pasukan KOPASUS didikan
Prabowo Subianto, diam-diam telah mengirim Pasukannya Ke Papua dan menggunakan
Senjata canggih yaitu snaiper dan siapkan Pesawat tempur Jet, itu silakan
datang.
Kami adalah tuan Tanah, pemilik Gunung Nemangkawi. Jika Pasukan merah kah, Pasukan
Amerika kah, silakan datang, karena Kami siap.
Nanti kami akan
menyaksikan seleksi Tuhan dan Alam di atas Tanah ini, Tutur Lekagak Telenggen
dengan nada santai.
Komandan Operasi Umum TPNPB Major General Lekagak Telenggen juga
telah mengatakan bhawa dulu boleh kami Pasukan TPNPB jumlah sedikit, tetapi sekarang
anggota Pasukan TPNPB sudah banyak dan kami
siap lawan sampai Tambang Emas Freeport di Tembagapura harus tutup.
Menurut Lekagak Telenggen Tentang Evakuasi Masyarakat Civil
Orang Asli Papua dan diungsikan ke Timika Oleh Pasukan Militer dan Polisi
Indonesia itu adalah keasalahan besar, yang dilakukan Oleh Pasukan Keamanan
Indonesai.
Lekagak juga menambahkan bahwa Warga Civil orang also Papua terpaksa
dievakuasi, karena mereka merasa ketakutan setelah kehadiran Pasukan Militer
dan Polisi Indonesia yang berlebihan menempati di kampung-kampung mereka.
Laporan ini sisusun berdasarkan hasil komunikasi Antara Staff
Kusus TPNPB bagian Pelaporan (Tuan RTL) dengan Komandan Operasi Umum Major
General Lekagak Telenggen langsung dari Tembagapura, via handpone
satellite.
Dan selanjutnya laporan ini dikeluarkan dari Manajemen Markas
Pusat TPNPB-OPM, dan diumukan oleh Juru Bicara TPNPB Tuan Sebby Sambom.
Demikian laporan Resmi dari Komadan Operasi Umum TPNPB Major
General Lekagak telenggen, tentang situasi terkini di areal Tambang Emas Milik
Ameriak di Tembagapura-Papua.
Tembagapura 7 Maret 2020
Penanggungjawab Perang Pembebasan Nasional,
Komanda Operasi Umum TPNPB
ttd
Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
NRP. 73120000004
-------------------------------------------
-------------------------------------------
opm is real terorist, tkey kill civil and robber to papua civilization
ReplyDeletemasyarakat yg mengungsi d antar oleh TNI Polri, di timika tempatnya di kuasai oleh TNI Polri.dasar binatang penyebar hoaks, kelakuan binatang tapi tdak mau di sebut binatang
ReplyDeletetapi kelakuan binatang