Siaran Pers Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat Per 6 Maret 2020
TPNPBNEWS
The National Liberation War by the West Papua National Liberation Army will be
countinues and fight against Indonesian Rabbers or Thieves Forces throughout
West Papua's territory, and the War will cease after Full Free Papua from the
Illegal Occupation of the Indonesian Military on the ancestral lands of the
Papuan people.
Management Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua
barat telah terima laporan langsung tentang Perang antara Pasukan TPNPB dan
Pasukan Perampok yaitu Militer dan Polisi Indonesia di Tembagapura, dan laporan
ini dilaporkan lansung Oleh Komandan Operasi Umum Major General Lekagak
Telenggen pada Hari Kamis tanggal 5 Maret 2020.
Situasi Terakhir Perang Pembebasan Nasional, oleh Tentera
Pembebasan Nasional Papua Barat di Tembagapura-Papua
Dalam laporannya Komandan Operasi Umum Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat “Major General Lekagak Telenggen” menyatakan bahwa:
Kami, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dari 33 Komando
Daerah Pertahanan ee Tanah Papua saat ini bermarkas di Tembagapura, dan kami
akan perang terus sampai PT. Freepor
Indonesia harus tutup baru kami akan berhenti Perang, tutur Lekagak Telenggen
via telp satelitnya.
Lekagak juga melaporkan bahwa pada tanggal 4 Maret 2020, pukul 12:10, Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah
melakukan pemblokiran dan pengrusakan jembatan di tengah jalan dari Tembagapura
ke Opitawak.
Pengrusakan jalan dan Jembatan ini telah dilakukan Pasukan Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat, karena jalan ini digunakan oleh Pasukan Pencuri
yaitu Militer dan Polisi Indonesia untuk membawah logistik militer.
Sedangkan pada hari Kamis tanggal 5 Maret 2020, baku tembak
antara Pasukan TPNPB vs Pasukan Keamanan Indonesia telah terjadi di Pos TNI di Kampung Opitawak dan
penyerangan ini dipimpin langsung oleh
Komada Operasi Komando Daerah Pertahanan Kemabu, Intan Jaya “Gusby Waker
dan Komadan Operasi Komando Daerah pertahanan III Kali Kopi Jhoni Botak.
Dalam serangan ini 5 anggota Pasukan Keamanan Indonesia ditembak
mati oleh Pasukan TPNPB-OPM, dan yang
lainnya mengalami luka-luka akibat kena tembak
Peluru Pasukan TPNPB.
Sampai sekarang masih Lanjut, dan besok pagi tanggal 6 Maret
20200 perang lagi.
Dan di lantai 4
serangan terhadap post TNI-POLRI telah dilakuakn pada pukul 12:00 Waktu
Tembagapura-Papua, dan serangan dilakukan dimanan-mana di areal tambang emas
Freeport, di Tembagapura, artinya bahwa Pasukan TPNPB-OPM sudah kuasai dari
Mill 69 sampai Lantai 4, siap bertarung.
Komandan Operasi Umum Tentara Pembebasan national Papua Barat
“Major General Lekagak Telenggen” juga telah
melaporkan semua peristiwa yang sedang terjadi di Tembagapura secara detail
sebagai berikut:
Pada tanggal 26 Februari 2020 bulan kedua kami buka perang
secara resmi, dan dalam pembukaan Perang ini Kami telah tembak Mati seorang Komandan
Brimob.
Dalam penyerangan ini, kami Pasukan Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) menguasai wilayah Perang yaitu dari Arwanop
kepala air sampai muara, dan juga Gunung
botak, Banti satu, Banti dua, adinggobak,
Wiskini, Pos 4 sampai Greasber, serta Singa-Wea,
Mile 38 & 39 Sampai Timika dan Prosaid.
Kami Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM)
sudah kuasai sampai Mil 50.
Maka Pasukan Kami
memberiakn Perinatan kepada Pasukan Keamanan Indonesia bahwa apabila anda
sekalian mau masuk ke wilayah yang Kami sebutkan ini hati-hati.
Jika pasukan Keamanan Indonesia mau kejar kami tidak apa, silakan
masuk dan Kami ketahui saja bahwa Militer dan Polisi Indonesia bawah masuk
jualan, dan kami siap bell, Jadi silakan datang, tutur Lekagak Telenggen.
Oleh karena itu Kami ingatkan lagi bahwa untuk Masyarakat
yang ada di Kampung Kembeli, Banti satu, Banti dua, Ambintebak, Wiskini, Arwanop,
Singa-Weya, 38, 39 sampai Mile 50, Pasukan Keamanan Indonesia tidak oleh
menganggu mereka, tapi biarkan masyarakat bebas keluar masuk untuk aktifitas sehari-Hari
dan jangan mengganggu mereka.
Pasukan keamanan Indonesia jangan Ganggu mereka, karena
masyarakat tidak tau apa-apa dan yang Perang adalah Pasukan Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat dan Pasukan Keamanan Indonesai.
Dan Kami adalah musuh dengan musuh angkat senjata dan Perang,
Tujuan Utama Pasukan Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat sangat jelas, yaitu Menuntut Hak Kemerdekaan Bangsa Papua.
Ingat bahwa TNI-Polri dengan TPNPB- OPM itu musuh, dan itu
bisa Perang karena tahu tembak-menembak, dan kami TPNPB juga punya Senjata, dan
TNI Polri pun juga punya senjata. Jadi Kami siap Perang, tapi TNI/POLRI jangan
ganggu masyarakat.
Sekali lagi Kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB melarang TNI POLRI
jangan mengganggu Masyarakat Civil, baik dari Gasber sampai Prosaid. Dan
biarkan masyarakat tinggal aman, keluar-masuk aman, Pesan Lekagak Telenggen.
Perang yang Kami TPNPB-OPM lakukan sangat jelas, sudah bunyi senjata dan sudah buka lapangan perang, jadi Pasukan
TNI-POLRI mau perang, ya kami TPNPB siap
tempur, dan kami tidak takut.
Dan kami sampaikan Kepada Pasukan TNI-POLRI bahwa sebelum
perang dengan kami Pasukan TPNPB-OPM,
harus pikir baik karena Ibu janda banyak, anak-anak yatim piatu banyak, mereka
itu kasihan siapa yang Jamin mereka.
Kepentingan Presiden Indonesia, Kepentingan Pimpinan kalian, Kamu
yang Pasukan TNI-Polri naik-turun, tahan lapar dan mati bodok-bodok di tangan
TPNPB-OPM.
Ingat bahwa Disini Kami punya tempat dan kami punya alam, jadi
tetap terlindungi walaupun hujan kah dingin kah kami adalah bagian dari alam
dan Alam juga sedang mendukung kami dalam Perang lawan Pasukan Keamanan
Indonesai.
Oleh karena itu, Pasukan keamanan Indonesia masuk di wilayah
kmai hati hati, sebelum kamu masuk Medan Perang, Kamu punya istri kasih orang
lain baru masuk kejar kami.
Karena Kami TPNPB sudah siap di mana saja, di wilayah
Tembagapura dan Timika, dan keluar-masuk area Tambang Emas Freeport kami sudah
ambil posisi.
Dan ini adalah hasil transcript dari Rekaman Audio suara
Major General Lekagak Telenggen, yang mana telah disampaikan Kepada Pemerintah
Indonesia dan kepada Masyarakat internasional dan juga kepada orang Asli Papua.
Dan ini adalah Pesan Major General Lekagak Telenggen, yang
telah Kirim kepada Manajemen Markas Pusat TPNPB-OPM melalui Staff Khusus bagian
Pelaporan (RTL).
Berdasarkan laporan ini, maka Manajemen Markas Pusat TPNPB
melalui Juru Bicara Tuan Sebby Sambom mengelaurkan siaran Pers, guna dapat
diketahui Oleh semua pihak.
Demikian laporan Resmi dari Komandan Operasi umum TPNPB se
Tanah Papua, Major General Lekagak Telenggen.
Tembagapura 5 Maret
2020.
Pananggunjawab Perang
Pembebasan Nasional Bagi Papua Barat,
Komandan Operasi Umum
TPNPB-OPM
ttd
Major General Lekagak Telenggen
NRP. 73120000004
-------------------------------
Publish by Admin
No comments:
Post a Comment