Siaran Pers Resmi Oleh Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat per 18 Maret 2020
TPNPBNews
The War of National
Liberation, Perang Pembebasan Nasional Oleh Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua
Merdeka Penuh dari Pendudukan Ilegal
Militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.
Management Markas Pusat, Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima Pernyataan Resmi dari Komandan
Operasi Umum Major General Lekagak Telenggen pada Tanggal 18 Maret 2020, yang
isinya “Menolak Tuduhan Militer
Indonesia Atas Pembakaran Gedung Gereja Kingmi Papua”, di Kampung Opitawak, District
Tembagapura-West Papua.
Dalam hal ini, Kami Pimpinan Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat sampaikan kepada public secara Nasional dan Internasional
bahwa apa yang telah dituduhkan kepada kami oleh Militer dan Polisi Indonesia
itu tidak benar.
Oleh karena itu, sekali lagi kami
sampaikan kepada semua pihak bahwa kami TPNPB-OPM berjuang bukan untuk bakar
rumah-rumah masyarakat asli Papua, dan juga kami berjuangn bukan untuk bakar bangunan-bangunan
Gereja, namun kami berjuang hanya untuk Hak Kemerdekaan bagi Bangsa Papua.
Dengan sesuai dasar dan ideology perjuangan kami, maka kami
Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat melalui Komandan Operasi Umum Mayor
Jenderal Lekagak Telenggen “menolak tegas atas Tuduhan”,
yang telah dikeluarkan oleh pihak
Kepolisian Republik Indonesia yaitu “pernyataan
resmi Kabit Humas Polda Papua” pada Tanggal 17 Maret 2020.
Pernyataan ini telah disampaikan Oleh Pihak Polisi Indoneai
di Papua, yang mana telah menyatakan bahwa TPNPB-OPM dibawah Pimpinan Lekagak
Telenggen telah membakar Gedung atau Bangunana Gereja Kingmi di Kampung
Opitawak, Distrik Tembagapura, Kabupaten Timika.
Untuk menanggapi Pernytaan Polisi Indonesai ini, maka
Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat menilai bahwa ini adalah
propaganda murahan Oleh Polisi dan Militer Indonesai dengan tujuan untuk menutupi
kejahatan yang mereka lakukan terhadap Orang Asli Papua, dan ini juga
benar-benar penipuan Publik yang sangat memaluhkan.
Mayjen Lekagak Telenggen juga menambahkan bahwa Pemerintah
Kolonial Republik Indonesia Perlu ketahui bahwa akar masalah yang ada di Papua,
yaitu Hak Kemerdekaan Bangsa Papua yang telah dihilangkan oleh Pemerintah
Amerika Serikat, Pemerintah Belanda,
Pemerintah Indonesia dan PBB di tahun 1963.
Dengan dasar ini, maka Tentera Pembebasan Nasional Papua
Barat telah bangkit dan berdiri untuk memperjuangkan kembali Hak Kemerdekaan
Bangsa Papua.
Oleh karena itu, Kami sampaikan bahwa “Perang pembebasan Nasional” yang
telah dan sedang dilakukan oleh Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat di seluruh territory West Papua adalah Hanya
untuk Memperoleh Kemerdekaan dari tangan Pemerintah Kolonial republic
Indonesai.
Jadi kami Perang ini bukan untuk membakar Gedung atau bangunan-bangunan
Gereja, atau membakar rumah-rumah warga, atau
membunuh Warga Masyarakat Papua, atau menodong masyarakat Papua Asli, atau Meneror
penduduk asli Papua.
Melainkan Perang kami TPNPB-OPM sangat jelas yaitu kami
berjuang hanya untuk Papua Merdeka sendiri, dan terpisah atau bebas dari
penindasan dan Penjajahan baru Oleh Pemerintah Kolonial Republik Indonesia.
Dan kami berjuang bersama rakyat kami, kami juga berjuang
karena ada Aspirasi Rakyat Bangsa Papua dari Sorong sempai Samarai yang menghendaki
Papua harus Merdeka sendiri. Terpisah dari Penindasan dan Penjajahan Baru, oleh
Pemerintah colonial republic Indonesai.
Ingat bahwa Belanda Pernah bentuk Negara Papua dan embrio nya
umumkan 1 Desember 1961, namun Indonesia dengan Ragus rampas hak Kami.
Oleh karena itu kami Pejuang Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat bersama rakyat Bangsa Papua telah dan sedang berjuang selama 58
tahun, dan kami sedang berjuang dan akan berjuang terus sampai Papua Merdeka
Penuh dan berdaulat sebagai bangsa yang Merdeka.
Masyarakat Indonesia dan Masyarakat Internasional Perlu Ketahui
bahwa Gereja adalah Dasar kami perang, Kami
Perang bukan tanpa dasar, dan jangan permainkan kami, tutur Lekagak.
Kalau Pemerintah Indonesia melalui Pasukan Keamanannya bakar Bangunan
Gereja itu bukan hal baru, kami sudah bosan dan Rakyat Papua sudah bosan dan muak
dengan propaganda murahan Pemerintah Indonesia, melalui Militer dan Polisi
Indonesai.
Masyarakat internasional sekarang aktif mengikuti permainan
Negara Indonesia terhadap perjuangan Rakyat Papua Barat, oleh karena itu
Militer dan Polisi Indonesia tidak akan sembunyi lagi, karena tindakah
kejahatan anda akan diketahui oleh publik secara Nasional dan Internasional.
Perjuangan Kami sudah mendunia dan Masyarakat Internasional
sedang mengikuti situasi konflik bersenjata dan tindakan brutal yang dilakukan
oleh Militer dan Polisi Indonesai di Tembagapura, di Intan Jaya, di Ndugama, di
Puncak Papua, di Puncak Jaya, dan di seluruh territory West Papua.
Dan 5000 personil Pasukan Keamanan Indonesia telah digerakan ke
areal tambang Emas terbesar dunia Milik Amerika di Tembagapura, Papua dan hal
mobilisai Pasukan Keamanan Indonesia dalam jumlah besar ini sedang disaksikan dan
dipandau oleh masyarakat Internasional di seluruh dunia.
Dan Pernyataan Perang yang telah dikelurkan oleh Pimpinan TPNPB
dan OPM dengan agenda Tutup Perusahaan Tambang Emas Freeport di Tembagapura itu
sudah mendunia, oleh karena itu apapun Pemerintah Indonesia tuduh Kami TPNPB
tidak tepat, tutur Lekagak Telenggen saat keluarkan pernytaaan via Telp Satelitnya
langsung dari Tembagapura, West Papua.
Catatan:
Berita dan laporan yang benar adalah Hanya Anggota Pasukan
Militer dan Polisi Indonesia saja yang selalu Bakar Rumah-Rumah Masyarakat
Orang Asli Papua, bahkan Bangunan Gereja, dan juga Bangunan Sekolah-Sekolah,
dan hal ini mereka telah mulai lakukan dari sejak tahun 1963 sempai kini tahun
2020 di seluruh territory West Ppaua. Tuhan, Alan Papua dan Nenek Moyang Bangsa
Papua menjadi saksi bisu.
Kejahatan Militer dan Polisi Indonesia di Papua ini harus
segera dihentikan, demi menghargai Harkat dan Martabat Manusia. Dan Demi Kemanusiaan kami tidak boleh
membiarkan kejahatan kemanusiaan terus dilakukan Oleh Militer dan Polisi Indonesia
di Teriritory West Papua, namun PBB harus mengambil tindakan mendesak.
Untuk mendukung Bantahan dan Penolakan Pimpinan TPNPB-OPM ini,
maka Juru Bicara TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom telah menjawab Pertanyaan beberapa
Wartawan yang telah bertanyakan tentang hal ini.
Dan ada wartawan yang telah publikasikan tanggapan Juru
Bicara TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambomba. Silakan click link disini, Jubir TPNPB-OPM: Tuduhan Kami Membakar Gere Di Opitawak, Itu Untuk Memojokan Kami dan archive nya boleh ikuti di bagian bawah ini.
Silahkan ikuti archive tanggapan Jubir TPNPB Tuan Sebby
Sambom dibawah ini:
Kita Menanggapi sederhana saja. Kami
curiga dan meyakini bahwa pembakaran Bangunan Gereja di Kampung Opitawak itu
permainan militer dan Polisi Indonesia, dan itu Militer dan Polisi Indonesia
yang bakar itu. Ya, TNI/Polri yang bakar ITU.
Tujuan Militer dan Polisi Indonesia
adalah Hanya untuk memojokan “Tujuan Perang Pembebasan Nasional”yang
dilakukan oleh Pasukan TPNPB-OPM, jadi bakar rumah-rumah masyarakat dan Gedung
bangunan Gereja itu kejahatan anggota Militer Dan Polisi Indonesia.
Dan permainan seperti ini, Anggota
Militer dan Polisi Indonesia selalu lakukan dan hal ini bukan baru pertama,
tetapi dari tahun 1960-an hingga kini anggota militer dan polisi Indonesia selalu
lakukan nya.
Dan kami tidak gaget lagi, karena
kejahatan anggota militer dan polisi Indonesia di Papua telah disaksikan oleh
orang asli Papua dan juga oleh orang non Papua yang tinggal di Papua selama 58th
tahun.
Dan Pimpinan Militer dan Polisi
Indonesia menuduh Kami TPNPB-OPM, maka kami sampaikan kepada Pemerintah
Indonesia bahwa harus buktikan secara hukum, dan pembuktiaan nya dilengkapi
dengan bukti-Bukti dan Saksi-saksi yang kuat.
Ingat bahwa dengan cara proses hukum,
maka disana akan nyata bahwa siapa yang benar dan siapa yang salah.
Jadi kalau mau tentukan pelaku
pembakaran Gedung atau Bangunan Gereja, maka Indonesia harus ijinkan Tim
independence yang masuk investigasi yaitu Komisi HAM PBB bersama Komnas HAM
Papua.
Oleh karena itu Pimpinan Militer dan
Polisi Indonesia jangan Sembarang menuduh, dan juga media-medai Indonesia jangan
publikasi berita sepihak yang tidak seimbang. By Sebby Sambom, Jubir TPNPB-OPM.
Related News,
- OPM Kelompok Lekagak Telenggen dan Joni Botak Bakar Gereja di Opitawak Mimika
- Heboh, KKB Lakukan Pembakaran Gereja di Tembaga Pura, Kapolda Papua Beri Respon
- Jenderal Goliath Tabuni Tanggapi Tudingan OPM Bakar Gereja
Demikian Pernyataan Resmi TPNPB-OPM
atas Sikap Menolak Pernyataan Pimpinan Militer dan Polisi Indonesai yang telah
menuduh kami bakar Gedung atau Bangunan Gereja di Opitawak, dan pernyataan resmi TPNPB-OPM ini diumumkan
kepada publik melalui media massa oleh Juru Bicara TPNPB Tuan Sebby Sambom.
Terima Kasih atas perhatian anda.
Tembagapura 18 Maret
2020
Atas Nama Panglima Tinggi TPNPB-OPM,
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM
ttd
Mayor Jenderal Lekagak
Telenggen
Publish by Admin
No comments:
Post a Comment